Kisah Zainul Abidin Ali, Cucu Nabi Muhammad SAW yang Menangis bak Orang Tenggelam

Vitrianda Hilba Siregar, Jurnalis
Selasa 15 Desember 2020 07:05 WIB
Orang yang mulia adalah karena ketakwaanya kepada Allah SWT dan menjalankan sunah-sunah Rasulullah SAW. (Foto:Okezone)
Share :

JAKARTA- Apakah nasab, garis keturunan atau keluarga otomatis membuat orang hidup dalam kemulian dan mendapat jaminan surga.

Buku berjudul "Mereka Adalah Para Tabi'in karya Dr. Abdurrahman Ra'fat Basya (271) dikutip pada Senin (14/12/2020) dan pernah juga disampaikan oleh Ustaz Fariq Gazim Anuz hafizhahullah ta'ala menyebutkan:

Thawus bin Kaisan pernah melihat Zainul Abidin (beliau adalah Zainul Abidin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib) berdiri di bawah bayang-bayang Baitul Atiq (Kakbah).

Baca Juga: Berpoligami Tak Sekadar Butuh Pemahaman Agama, Tapi Ekstra

Zainul terlihat gelagapan seperti orang tenggelam, menangis seperti ratapan seorang penderita sakit dan berdoa terus-menerus seperti orang yang sedang terdesak kebutuhan yang sangat. Setelah Zainul Abidin selesai berdoa, Thawus bin Kaisan mendekat dan berkata:

“Wahai cicit Rasulullah, kulihat Anda dalam keadaan demikian padahal Anda memiliki tiga keutamaan yang saya mengira bisa mengamankan Anda dari rasa takut.”

Baca Juga: Pahala Memberi Nafkah kepada Keluarga Setara dengan Bersedekah

Zainul Abidin: “Apakah itu wahai Thawus?”

Thawus: “Pertama, Anda adalah keturunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kedua, Anda akan mendapatkan syafaat dari kakek Anda dan ketiga, rahmat Allah bagi Anda.”

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya