Peran Khadijah Sangat Lengkap, Ini Kata Imam di Kota Manchester

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 15 Februari 2021 15:18 WIB
Khadijah, sosok yang sangat dihormati. (Foto:Ilustrasi Freepik)
Share :

Wahyu Pertama

Muhammad lahir dan besar di suku Quraisy (seperti Khadijah), pada masa ketika berbagai kelompok di daerah itu menyembah beberapa dewa.

Beberapa tahun setelah pernikahannya, Muhammad memulai transformasi spiritual - dan berkelana ke pegunungan sekitar Mekah untuk beribadah.

Menurut kepercayaan Islam, Muhammad menerima wahyu dari Tuhan melalui Jibril, malaikat yang pernah mengumumkan kepada Maria bahwa dia akan menjadi ibu Yesus - Nabi Isa dalam agama Islam.

Melalui inilah Al-Quran, kitab suci Umat Islam, diturunkan kepada Muhammad.

Dikatakan bahwa ketika Muhammad menerima wahyu pertama, dia merasa takut karena tidak mengerti apa yang terjadi.

Baca Juga: Masjid di Arab Saudi Ditutup Lagi, Kasus Covid-19 Melonjak

"Dia tidak bisa mengerti apa yang dia alami. Dia tidak memiliki titik acuan, karena tidak dibesarkan dengan pemahaman tentang monoteisme, tentang Tuhan," kata Fozia Bora.

"Dia sangat bingung dan terganggu dengan peristiwa ini. Sumber-sumber mengatakan wahyu itu tidak mudah, dan meskipun pengalamannya lembut, namun secara fisik mengejutkan."

Muhammad memutuskan untuk bercerita "pada satu-satunya orang yang paling dia percaya," kata Prof Hoyland.

Khadijah mendengarkan dan menenangkannya. Secara intuitif, dia mengira ini hal yang baik, dan menghibur suaminya.

Dia bahkan meminta nasihat dari seorang kerabat yang memiliki pengetahuan tentang agama Kristen,

Diyakini bahwa Waraqah bin Naufal menghubungkan wahyu Muhammad dengan yang diterima oleh Musa.

"Dia (Waraqah) tahu kitab suci sebelumnya," Bora menjelaskan, jadi itu "semacam konfirmasi keaslian wahyu Muhammad."

"Kita tahu bahwa ketika dia mulai menerima wahyu Al-Quran, Muhammad bahkan meragukan dirinya sendiri. Tapi Khadijah meyakinkannya bahwa dia sebenarnya adalah seorang nabi," kata Leila Ahmed, seorang pakar agama Islam yang mengajar di Universitas Harvard, AS.

Muslim Pertama

Banyak ulama setuju bahwa, karena Khadijah adalah orang pertama yang mendengar wahyu yang diterima Muhammad, dia harus diakui sebagai Muslim pertama dalam sejarah.

"Dia percaya dan menerima pesan itu," kata Foiza Bora.

"Saya pikir itu memberi Muhammad banyak kepercayaan diri untuk mulai menyebarkan pesan (...) Itu dan membuatnya merasa seperti dia punya suara."

Sejarawan Bettany Hughes berkata pada tahap ini, Muhammad menantang para tetua suku dan memutuskan untuk berkhotbah di depan umum: "Hanya ada satu Tuhan, Allah. Menyembah tuhan yang lain adalah musyrik."

Menurut Foiza Bora, ketika Muhammad mulai menyebarkan ajaran Islam, dia dimarjinalkan oleh banyak anggota masyarakat Mekah yang menentang monoteisme [kepercayaan hanya pada satu Tuhan].

"Tapi Khadijah," tambah Foiza Bora, "memberinya dukungan dan perlindungan yang sangat dia butuhkan saat itu."

"Selama 10 tahun berikutnya, Khadijah menggunakan koneksi keluarganya dan semua kekayaannya untuk mendukung suaminya dan mendanai penyebaran agama yang baru lahir," kata Hughes, "sebuah agama yang dibangun di atas prinsip kontroversial yaitu satu Tuhan, dalam masyarakat yang politeistik [keyakinan akan keberadaan banyak tuhan/dewa] ".

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya