Penulis kitab ‘Aun al-Ma’bud syarah/keterangan atas Sunan Abu Dawud berkata:
( لَا نَبِيّ بَعْدِي ) : تَفْسِير لِمَا قَبْله
“Tidak ada lagi Nabi sesudahku; Ini merupakan tafsiran dari ucapan sebelumnya [yaitu ‘aku adalah penutup nabi-nabi’].” (‘Aun al-Ma’bud [9/292] asy-Syamilah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَأَنَا الْعَاقِبُ وَالْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيٌّ
“Aku adalah al-‘Aqib/yang paling belakang; al-‘Aqib yaitu [nabi] yang tidak ada lagi nabi sesudahnya.” (HR. Muslim dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu’anhu)
Berdasarkan ayat dan hadits-hadits yang agung di atas teranglah bagi kita semua kebatilan pendapat yang menyatakan bahwa masih ada nabi setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah kebenaran, lantas apa lagi yang masih tersisa setelah kebenaran kecuali kesesatan…
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
(Vitrianda Hilba Siregar)