Rumah panggung sederhana, digunakan ratusan santri untuk beraktivitas sehari–hari dalam menimba ilmu. Pengurus pesantren sengaja mempertahankan bangunan dan sistem pengajaran salafiyah atau klasik sejak pertama kali pesantren berdiri.
“Hal ini dilakukan agar metode pengajaran asli pesantren tidak hilang ditelan zaman,” kata KH M Kholidin Wafa, pengurus Ponpes An Nur, Sabtu (24/4/2021).
Ponpes yang berada di pinggir Kali Bodri, suasananya masih tradisional dan sejuk. Sehingga membuat nyaman bagi para santri. Ponpes An Nur menjadi salah satu cikal bakal berdirinya ponpes baru di kawasan Pantura Jawa. Hingga kini puluhan pesantren, baik yang didirikan keluarga keturunan Kiai Ahmad Nur maupun alumni Ponpes An Nur telah tersebar di Kabupaten Kendal hingga Pekalongan.
(Vitrianda Hilba Siregar)