JAKARTA - Manusia meskipun mahluk yang sempurna namun perlu juga menyontoh burung saat mencari rezeki, ya berhati burung saat mencari rezeki yang sudah disiapkan Allah Ta'ala. Mengapa demikian?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
"Akan masuk surga sekelompok orang yang hati mereka seperti hati burung". (HR. Muslim 2840).
Akun Instagram @sahabat_ilmu menyebutkan setidaknya tiga makna untuk orang dengan hati burung:
1. Ia berhati lembut
2. Hati yang mudah takut kepada Allah.
3. Hati yang tawakal lagi sangat bergantung kepada Allah.
(Syarah Shahih Muslim an-Nawawi)
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Allah Ta'ala akan memberikan rizki kepada kalian sebagaimana Allah Ta'ala memberikan rizki kepada seekor burung.
"Mereka pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang." (HR at-Tirmidzi: 2344, HR. Ahmad 1/243; Ash-Shahihah: 310 al-Albani)
Tawakal adalah kunci. Dan yang jujur dalam tawakal tak akan menipu lagi atau korupsi saat mencari rezeki.
(Vitrianda Hilba Siregar)