KISAH mualaf Inggris yakni Robert Stanley sangat luar biasa. Dia memeluk Islam setelah ayahnya menelusuri silsilah keluarga. Namun sayangnya pihak keluarga mengungkapkan bahwa Robert Stanley seorang Muslim baru diungkapkan 100 kemudian setelah wafatnya.
Robert Stanley berasal dari kelas pekerja namun ia bisa menjadi Wali Kota Stalybridge, sebuah kota dekat Manchester pada 1970-an.
Seorang penulis buku dan naskah drama tentang Stanley, Longden mengungkapkan bahwa Stanley secara berkala menulis tentang kolonialisme Inggris di penerbitan yang dikeluarkan oleh Masjid Quilliam di Kota Liverpool.
Baca Juga: Mualaf Pertama di Inggris William Henry Quilliam Bergelar Profesor Hukum
Stanley bertemu Quilliam akhir 1890-an setelah ia tidak lagi menjadi politisi. Keduanya kemudian menjadi teman akrab, meski terpaut usia cukup jauh. "Stanley 28 tahun lebih tua dibandingkan Quilliam, jadi mungkin ada hubungan semacam bapak-anak," kata mengawali ceritanya.
Robert Stanley (tengah) dengan Abdullah Quilliam (kanan) di masjid Liverpool. (Foto: BBC)
Robert Stanley mengucapkan kalimat syahadat pada 1898 di usia 70 tahun dan kemudian memakai nama Reschid (Rasyid). Penelusuran yang dilakukan Longden menunjukkan di Stalybridge ketika itu tidak ada warga muslim lain kecuali Stanley.
Stanley pun pindah ke Manchester dan meninggal dunia di kota itu pada 1911. Entah apa alasannya, keputusan Stanley memeluk Islam ditutup rapat-rapat oleh pihak keluarga dan baru terungkap oleh keluarga Longden pada tahun 1998.
Baca Juga: Kisah Mualaf dari Inggris, Lady Evelyn Cobbold Seorang Bangsawan Mendapat Panggilan Lady Zainab
Melansir dari BBC News Indonesia, Kamis (15/7/2021), setelah mengetahuinya, Longden menyampaikan kabar itu kepada cucu Quilliam yang mengatakan jika fakta ini tak diungkap, orang selamanya tidak akan tahu bahwa Robert Stanley adalah termasuk pionir komunitas muslim di Inggris.
Kebetulan saudara laki-laki Longden, Steven, masuk Islam pada 1991 setelah belajar di Mesir. Steven terkejut bukan main, begitu mengetahui ternyata Stanley yang notabene leluhurnya itu seorang muslim.
Tak dipungkiri, keputusan berpindah agama ke Islam pada abad ke-19 bagi masyarakat Inggris saat dianggap sebagai keputusan aneh. Sehingga wajar keluarga menyimpan rahasia itu begitu lama. Keputusan berani yang diambil Robert Stanley pun kata Steven, patut diapresiasi
"Orang tak takut memegang prinsip dan menyampaikan keyakinan yang dianut, baik itu terkait dengan politik maupun agama," tutupnya.
(Vitrianda Hilba Siregar)