وَإِنَّمَا لَمْ يَتَعَوَّذْ مِنَ الْأَسْقَامِ مُطْلَقًا فَإِنَّ بَعْضَهَا مِمَّا يَخِفُّ مُؤْنَتُهُ وَتَكْثُرُ مَثُوبَتُهُ عِنْدَ الصَّبْرِ عَلَيْهِ مَعَ عَدَمِ إِزْمَانِهِ كَالْحُمَّى وَالصُّدَاعِ وَالرَّمَدِ وَإِنَّمَا اسْتَعَاذَ مِنَ السَّقَمِ الْمُزْمِنِ فَيَنْتَهِي بِصَاحِبِهِ إِلَى حَالَةٍ يَفِرُّ مِنْهَا الْحَمِيمُ وَيَقِلُّ دُونَهَا الْمُؤَانِسُ وَالْمُدَاوِي مَعَ مَا يُورِثُ مِنَ الشَّيْنِ
Baca Juga: Stamina Tubuh Jadi Prima dengan Minum Resep Herbal Ustaz Zaidul Akbar
"Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak memohon perlindungan dari semua penyakit secara mutlak, karena sebagian penyakit itu ringan bebannya dan melimpah pahala sabar dalam menghadapinya serta tidak berkepanjangan, seperti demam, sakit kepala dan sakit mata.
Hanyalah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memohon perlindungan dari sakit yang berkepanjangan, yang dapat berakibat orang dekat pun menjauhi penderitanya, sedikit orang yang mau merawat dan mengobati, serta memunculkan keburukan." [Aunul Ma'bud, 4/288]
(Vitrianda Hilba Siregar)