Cerita Gus Baha Soal Kiai yang Susah Diundang

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 29 Juli 2021 10:35 WIB
Gus Baha. (Foto: Okezone/dok)
Share :

BAGI Gus Baha atau bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim, kiai bukanlah profesi maka jangan heran bila dirinya termasuk kiai yang susah diundang atau tidak suka diundang. Nah hal ini terungkap dalam akun mengatasnamakan Gus Baha yakni Instagram@ngajigusbaha di-posting pada 29 Juli 2021.

Mengapa Gus Baha sebagai kiai yang susah diundang, berikut isi posting tersebut.

Baca Juga: Mualaf Pertama di Inggris William Henry Quilliam Bergelar Profesor Hukum

Profesi • Makanya saya ini termasuk kiyai yang susah diundang.

Memang saya nggak suka diundang.

Kenapa?

Logika saya sederhana, hal seperti ini tidak boleh jadi profesi.

Saya termasuk orang yang susah diundang.

Dulu Hajjaj bin Yusuf itu nakal sekali.

Singkat cerita oleh ahli tarikh ditanya, “bapaknya siapa?”

Itu anaknya guru.

Trus ditanya, “Anaknya guru kok nakal?” Karena guru di sekitar tahun 400 H, itu sudah profesi. صنعة

 Baca Juga: Kisah Mualaf Inggris Robert Stanley Masuk Islam, 100 Tahun Kemudian Baru Terungkap

Lha saya khawatir, kalau pengajian itu lama-lama profesi.

Banyak lho sekarang, guru profesi, bahkan menyantuni anak yatim profesi karena dia pegawai yatim piatu yayasan.

Trus dia mikir yatim piatu, tapi hatinya dia nggak.

Baca Juga: Kisah Mualaf dari Inggris, Lady Evelyn Cobbold Seorang Bangsawan Mendapat Panggilan Lady Zainab

Nah, zaman akhir yang dikhawatirkan para ulama adalah suatu saat kebaikan itu profesi.

Jadi ngurus anak yatim karena pegawai situ,

ngurus fakir miskin karena itu,

hatinya dia nggak.

Jadi itu repot.. Jadi mentalnya sebetulnya tidak Da’i Ilalloh, yang mengajak kebaikan, tapi itu profesi.

Resikonya karena profesi ya mikir untung rugi.

 Baca Juga: Apa yang Disarankan Nabi Muhammad Saat Jenuh dan Terjebak dalam Rutinitas Pekerjaan?

Tapi ini sudah.., ini kita terima takdir begini, sekarang kebaikan itu profesi, mau tidak mau.

Kira-kira yang bagian profesi apa, kalau nggak nekuni itu ya nggak digaji.

 

Lucunya orang lain ya nggak tanggung jawab. Misalnya ada kebakaran, “wong saya bukan pegawai Damkar, ya sudah..”

Padahal kalau mau memakai khitobnya Allah, siapapun wajib menolong yang sedang kesusahan, baik yang menjabat, maupun tidak..

Begitu juga, pegawai pemadam kebakaran kalau ada kecelakaan di jalan, tetap harus nolong meskipun itu tugasnya Satlantas misalnya..

Nah, ingin saya hukumnya Allah itu diatas hukum yang dibikin negara.

Yaitu, setiap orang berkesempatan menolong maka wajib menolong, baik dia profesinya itu maupun tidak..

Meskipun agama ini mengesahkan pribadi-pribadi yang punya profesi..

Itu hanya sifatnya sah, tapi tidak boleh mengganggu hukumnya Allah dan Rosul.

Misalnya gini, ada kelompok anak muda 20, ada kebakaran..

yang wajib yang tahu atau Damkar?

Ya yang tahu kalau dalam hal ini.. karena dia yang paling mudah mengangani.. Meskipun secara profesional yang wajib ya Damkar..

(Vitrianda Hilba Siregar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya