TETANGGA adalah orang terdekat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama Islam, tetangga memiliki hak dan kedudukan yang sangat besar serta mulia. Maka itu, setiap Muslim wajib memuliakan tetangga. Sikap terhadap tetangga pun bisa dijadikan patokan kadar keimanan seseorang.
Dikutip dari laman Muslim.or.id, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah lama menjelaskan mengenai pentingnya tetangga bagi kaum Muslimin.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya." (HR Bukhari Nomor 5589 dan Muslim Nomor 70)
Baca juga: Gus Baha Ajak Muliakan Tetangga, Selalu Ramah dan Bantu ketika Kesulitan
Pentingnya kedudukan tetangga sangat ditekankan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bahkan pernah diberi nasihat oleh malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْـجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Artinya: "Jibril senantiasa menasihatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris." (HR Bukhari Nomor 6014 dan Muslim Nomor 2625)
Baca juga: Kalau Tetangga Masih Cemberut Tanda Belum Menjadi Muslim yang Baik
Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan:
"Bukan berarti dalam hadis ini Jibril mensyariatkan bagian harta waris untuk tetangga karena Jibril tidak memiliki hak dalam hal ini. Namun maknanya adalah Beliau sampai mengira bahwa akan turun wahyu yang mensyariatkan tetangga mendapat bagian waris. Ini menunjukkan betapa ditekankannya wasiat Jibril tersebut kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam." (Syarh Riyadhis Shalihin, 3/177)