Dikarenakan kecenderungannya terhadap pemikir Yunani Plato dan Aristoteles, Al Farabi dijuluki sebagai guru kedua filsafat oleh orang-orang di sekitarnya. Ia percaya bahwa terdapat kekuatan mahatinggi yang telah menciptakan dunia melalui latihan kecerdasan yang seimbang.
Berkat pemikiranya tentang logika, Al Farabi memiliki perhatian khusus terhadap hal yang rasional dan menganggap logika sebagai bagian dari diri manusia yang abadi.
Baca juga: Tokoh Muslim Dunia: Al Zahrawi sang Bapak Operasi Bedah Asal Kordoba
Salah satu karya Al Farabi yang mengandung klasifikasi ilmu antara lain kitab 'Ihsa al Ulum' yang terserap dari epistemologi aliran Neoplatonisme dan Aristoteles.
Setelah bepergian ke berbagai daerah untuk mendapatkan pengalaman dan memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan, ia kemudian meninggal pada usia 80 tahun di Damaskus.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Tokoh Muslim Dunia: Berke Khan sang Penakluk Jenderal Penindas dari Mongol
(Hantoro)