Tidak disangka, jawaban dari seekor makhluk yang begitu kecil ini sungguh luar biasa. "Wahai Sulaiman, ketika aku berada di bawah jaminan Allah, maka akan aku habiskan aku akan habiskan 1,5 butir gandum itu, karena aku yakin Allah tidak akan pernah lupa kepadaku."
"Tapi ketika aku berada di bawah jaminanmu, dan engkau meletakanku di dalam botol ini, maka aku khawatir engkau akan lupa kepadaku setelah 1 tahun. Maka aku sisakan persediaan makanan setengah butir gandum ini," ujar semut kepada Nabi Sulaiman Alaihissallam.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama di Gua Hira: Bacalah!
Ustadz Rifky kemudian menjelaskan pelajaran yang bisa diambil dari seekor semut dan Nabi Sulaiman Alaihissallam ini. Jawaban semut mengajarkan untuk selalu yakin bahwa rezeki merupakan sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Sebagai makhluk Allah Subhanahu wa ta'ala, manusia harus yakin bahwa Allah tidak akan melupakan rezeki yang memang telah ditetapkan. Lain halnya ketika seseorang bergantung kepada manusia lain. Manusia adalah tempatnya kesalahan dan keluputan.
Baca juga: Kisah Pendeta Buhaira Penemu Tanda-Tanda Kenabian Muhammad
"Orang yang paling rugi adalah orang yang meninggalkan jaminan Allah untuk mencari jaminan dari manusia," kata Ustadz Rifky.
Dengan demikian, yakinlah kepada Allah untuk segala hal, termasuk rezeki. Karena sesungguhnya Allah tidak pernah melupakan makhluk-Nya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)