Karena hari itu terik matahari begitu menyengat, Abu Bakar turun dari unta dan mengambil pelepah kurma yang tergeletak di tanah. Setelah itu, ia kembali naik ke unta dan memayungi Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam dengan pelepah kurma tersebut.
Atas perilaku Abu Bakar yang memuliakan Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam, penduduk Madinah akhirnya mengetahui bahwa orang yang dipayungi oleh Abu Bakar adalah Nabi Muhammad.
Baca juga: Kisah 5 Ulama Mimpi Bertemu Rasulullah, Ada yang Ditegur Tidak Wudu Sebelum Tidur
Mayoritas kaum Ashar saat itu sudah memeluk agama Islam. Kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam ini tentunya membuat mereka sangat gembira. Mereka bahkan sudah menyiapkan syair indah untuk menyambut Rasulullah.
"Wahai orang yang telah diutus oleh Allah kepada kami, engkau telah membawa peraturan-peraturan yang pasti akan dipatuhi. Engkau datang memuliakan Kota Madinah. Selamat datang wahai sebaik-baiknya manusia. Dan kami selalu bersyukur kepada Allah akan nikmat ini, maka selamat datang wahai sebaik-baik bekal," begitulah isi syair yang diserukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam.
Masyarakat Madinah terus melantunkan kalimat tersebut untuk Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam sampai beliau memasuki Kota Madinah.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama di Gua Hira: Bacalah!
Awal masuk ke Madinah, Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam tidak langsung menuju pusat kota. Beliau sempat mampir ke tepi kota yang dikenal dengan wilayahn Quba. Nabi berdiam di wilayah tersebut dan membangun masjid pertama bernama Masjid Quba.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, Masjid Quba ini sebagai simbol dari kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassallam di Madinah, dan Madinah adalah kota Islam.
(Hantoro)