UMAT Islam dianjurkan untuk selalu mengingat kematian. Alasannya, ini bisa memberikan faedah lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Maka itu, perbanyaklah amal salih sebagai bekal sebelum ajal datang.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pernah ditanya oleh para sahabat tentang siapa orang-orang yang beruntung. Maka Rasulullah menjawab, "Orang yang paling banyak ingat mati, paling baik dalam persiapan menyambut kematian. Merekalah orang-orang yang beruntung, di mana mereka pergi (meninggal) dengan membawa kemuliaan di dunia dan akhirat." (HR Ibnu Majah)
Baca juga: 3 Amalan yang Tidak Terputus Setelah Meninggal Dunia, Apa Saja?
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: "Katakanlah: 'Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu'." (QS Al Jumu'ah: 8)
Sebagaimana telah MNC Portal rangkum, terdapat banyak cara untuk membuat diri selalu ingat kematian, yakni:
Baca juga: Kisah Tukang Kayu Nekat Temani Jenazah 40 Hari di Dalam Kubur, Terjadi Hal Mengerikan Ini
1. Menyaksikan kematian orang lain
Misalnya ketika berjalan kemudian berpapasan dengan rombongan yang memanggul keranda jenazah, di saat itulah berusaha mengingat kematian. Lalu saat tetangga kanan-kiri ada yang meninggal, juga berusaha mengingat kematian dengan mengatakan dalam diri kita, "Hari ini tetanggaku telah meninggal, mungkin esok, lusa, atau beberapa hari lagi aku yang akan dipanggil oleh Allah Subhanahu wa ta'ala."
Hal demikian jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka akan membuat terhindar dari pembicaraan yang tidak berguna kala bertakziah kepada keluarga yang ditinggal mati kerabatnya seperti yang sering diperhatikan atau bahkan diri sendiri melakukannya.
2. Bayangkan bagaimana sepi dan sunyinya alam kubur
Di alam kubur tidak ada yang menemani. Suami atau istri yang paling cinta sekalipun tidak ada yang sanggup menemani jika seseorang setelah wafat, terkubur dalam tumpukan debu dan tanah.
Kesendirian dan sepi senyapnya alam kubur dapat berubah menjadi kebahagiaan atau kesengsaraan, tergantung amal selama hidup di dunia. Kuburan dapat menjadi lumbung kebahagiaan atau menjadi sumber siksa dan sengsara.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Kubur itu bisa merupakan salah satu kebun surga atau salah satu parit neraka." (HR Turmudzi)
Baca juga: Viral Kakek Meninggal saat Pengajian, Sempat Bertanya Bisakah Jumpa Rasul ketika Wafat
3. Ziarah ke kubur
Ziara kubur merupakah hal yang dianjurkan dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Melalui ziarah kubur, seseorang bisa mengambil pelajaran dan hikmah tentang keadaan alam kubur, dan apa yang terjadi di dalamnya, serta kehidupan yang akan dilewati usai dari alam kubur nantinya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, namun sekarang berziaralah sebab ia dapat mengingatkan akan kehidupan akhirat dan menjauhi kemewahan dunia." (HR Muslim)
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Tata Cara Memandikan hingga Mengkafani Jenazah Sesuai Ajaran Rasulullah
(Hantoro)