Ketiga, sebab musibah karena tangan-tangan manusia itu sendiri. Ulah manusia yang mengekspolitasi alam berlebihan tanpa memikirkan keseimbangan ekosistem membuat Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan musibah agar merasakan apa yang telah mereka perbuat.
Keempat, tokoh yang melakukan kemasiatan dan kezaliman pun ikut menjadi sebab turunnya musibah. Para tokoh ataupun pemimpin suatu masyarakat yang tidak taat dan senantiasa maksiat akan berdampak pada satu masyarakat tersebut.
Baca juga: Gunung Meletus Tanda Kiamat Makin Dekat? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
"(Kelima) orang-orang sholeh, orang-orang baik diam melihat kemaksiatan dan kemungkaran” jelas Ustadz Arifin Ilham.
Tidak peduli dengan kemaksiatan bukanlah sifat seorang mukmin yang baik, jika orang-orang mukmin tersebut tidak menghiraukan kemaksiatan maka bencana tersebut turut akan menimpanya.
Keenam yaitu karena rahmat Allah. Allah memberikan rahmat yang membuat dirinya takut miskin, takut lapar, dan takut akan kematian. Kecuali orang-orang yang berserah diri kepada Allah karena sesungguhnya semua akan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Gus Miftah: Perbanyak Zikir Sambil Minta Pertolongan Allah
Lalu yang ketujuh dan sekaligus yang terakhir, Ustadz Arifin Ilham menjelaskan bahwa orang-orang kafir yang hanya memedulikan dunia akan diberi kenikmatan sementara.
"Barang siapa yang mencari kesenangan dunia lalu dia menghalalkan semua cara, apa kata Allah? Kami beri, tetapi di akhirat tidak mendapatkan secuil pun kenikmatan malah nikmat yang di dunia menjadi bahan bakar azab untuk dirinya," tutupnya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)