Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Potensi Gempa Megathrust M8,7 Selat Sunda, Alquran Sudah Lama Jelaskan Adanya Bencana Besar

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 24 Januari 2022 |10:41 WIB
Potensi Gempa Megathrust M8,7 Selat Sunda, Alquran Sudah Lama Jelaskan Adanya Bencana Besar
Ilustrasi potensi gempa megathrust M8,7. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) beserta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memberi peringatan mengenai potensi terjadinya gempa megathrust berkekuatan M8,7 di Selat Sunda. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun menyampaikan sejumlah wilayah bisa terdampak gempa besar ini, di antaranya Jakarta hingga Lampung.

Terkait hal ini bencana besar, Islam sudah lama menjelaskan bahwa gempa bukan sekadar sebuah fenomena alam. Gempa merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala. Ini sebagai teguran sekaligus bentuk kasih sayang Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya.

Baca juga: Siasat Aneh Abu Nawas Supaya Tak Dimasak Jadi Bubur, Kok Malah Korbanin Raja? 

Allah Ta'ala memberi teguran kepada manusia agar kembali kepada agama Islam dan menjauhi maksiat. Allah pula yang menjadikan pergerakan lempeng bumi dan terjadilah gempa atas izin-Nya.

Peringatan melalui gempa ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:

ﻭَﻣَﺎ ﻧُﺮْﺳِﻞُ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﺨْﻮِﻳﻔًﺎ

Artinya: "Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti." (QS Al Isra: 59)

Baca juga: Berkat Sedekah Jumat, Suami Istri Selamat dari Kecelakaan Maut Balikpapan 

Mengutip dari laman Muslim.or.id, Ibnul Qayyim juga menjelaskan bahwa gempa bumi terjadi supaya manusia meninggalkan kemaksiatan dan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Beliau menjelaskan:

ﺃﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ ﺑﺎﻟﺘﻨﻔﺲ ﻓﺘﺤﺪﺙ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ ﻓﻴﺤﺪﺙ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﻌﺒﺎﺩﻩ ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ ﻭﺍﻹﻧﺎﺑﺔ ﻭﺍﻹﻗﻼﻉ ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺻﻴﻪ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺍﻟﻨﺪﻡ

Artinya: "Allah Subhanahu wa ta'ala terkadang mengizinkan bumi untuk bernapas maka terjadilah gempa bumi yang dahsyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri kepada Allah dan menyesal." (Miftah Daris Sa’adah 1/221)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement