Sejak kisah ini menyebar ke berbagai pelosok, maka satu persatu para orangtua mengirimkan anak-anaknya kepada Kiai Mukhsin untuk belajar agama Islam. Semula hanya lima murid dan bertempat di mushala dekat rumah majikannya.
Namun semakin lama, kewalian Kiai Mukhsin terdengar di berbagai daerah akhirnya makin banyak santri belajar kepada beliau. Lalu berdirilah Pondok Pesantren Al-Maqbul yang terletak di daerah Bululawang, Kabupaten Malang.
Setahun kemudian santrinya mencapai 100. Lambat laun jumlah santrinya terus bertambah hingga saat ini jumlah santrinya mencapai sekitar sepuluh ribuan anak. Seperti dilansir Muslim Moderat, mengutip dari FP Cerita Nyata Para Wali , Al Ba'alawi & Ulama, rupanya Kiai Mukhsin menjadi waliyullah bermula dari seorang sopir yang selalu takut kepada Allah di manapun berada.
Beliau juga tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Kiai Mukhsin juga selalu menjalankan sunah-sunah Rasulullah SAW lainnya. Inilah kisah seorang sopir yang terpilih menjadi waliyullah.
(Amril Amarullah (Okezone))