Lebih lanjut dia menjelaskan, tanda-tanda kiamat adalah sebuah ruang instrospeksi diri dari hamba Allah Subhanahu wa ta'ala, yakni untuk berhati-hati, kontrol diri, serta menandaskan suatu peringatan besar bahwa jangan terlena di dunia, jangan terlalu terbuai dengan kefanaan dunia.
"Apalagi terlena hingga lupa tujuan utama kita tercipta sebagai seorang hamba Allah, yakni mencapai ridho Allah Subhanahu wa ta'ala," terangnya.
Baca juga: Benarkah Air Laut Memanas ketika Kiamat? Ini Penjelasan Alquran dan Sains
Ustadz Ainul Yaqin memaparkan, tidak ada yang bisa memprediksi ataupun meramalkan kapan kiamat datang. Namun berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, umat manusia diajak waspada sekaligus menjadikan peringatan diri agar lebih dekat dengan Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Kiamat pasti datang, tandanya mungkin sudah ada dan terlihat, namun perkara kapan, sekali lagi ini adalah hak tertinggi Allah Subhanahu wa ta'ala dalam memutuskan kapan kiamat diputuskan," ujarnya.
Baca juga: 20 Nama Lain Hari Kiamat yang Tertulis di Alquran, Muslimin Wajib Tahu
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat, 'Kapankah terjadinya?' Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.' Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'." (QS Al A’raaf: 187)
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)