Keutamaan Ziarah Kubur, Benarkah Sangat Dianjurkan Rasulullah?

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis
Rabu 09 Maret 2022 16:07 WIB
Ilustrasi keutamaan ziarah kubur. (Foto: Istimewa)
Share :

KEUTAMAAN ziarah kubur tidak banyak diketahui oleh umat manusia. Padahal, ziarah kubur merupakan salah satu perbuatan yang mengalami perubahan (nasikh-mansukh).

Pada zaman awal-awal masuknya ajaran agama Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam melarang melakukan ziarah kubur, kemudian larangan tersebut mansukh (diubah) menjadi suatu perbuatan yang diperbolehkan untuk dilakukan.

Baca juga: Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Ini Hukumnya Menurut Syariat Islam 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, "Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian." (HR Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam juga menjelaskan manfaat-manfaat ziarah kubur. Di antaranya dapat melembutkan hati, mengingatkan kematian, dan mengingatkan akan negeri kehidupan akhirat.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, "Aku pernah melarang kalian ziarah kubur, sekarang ziarahilah kubur, karena ziarah kubur dapat melembutkan hati, meneteskan air mata, mengingatkan negeri akhirat, dan janganlah kalian mengucapkan kata-kata kotor (di dalamnya)." (HR Al Hakim (I/376) dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu dengan sanad yang hasan)

Selain manfaat, melakukan ziarah kubur juga memiliki beberapa keutamaan. Dikutip dari kanal YouTube Ustadz Amar Lambo, melakukan ziarah kubur akan membuat kaum Muslimin didekatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Ini karena ia selalu mengingat kematian dalam hidupnya.

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Orangtua, Lengkah Terjemahan dan Artinya 

Apalagi jika melakukan ziarah kubur yang khas seperti kuburan para ulama. Dikatakan, berdoa saat melakukan ziarah ke makam ulama dapat memberi sinyal penguat doa atau yang disebut sebagai tabarruk dan tawassul.

"Bagaimana kita ini berdoa yang baik-baik kepada Allah ya, bukan minta kepada kuburan. Tapi menjadikan kuburan para aulia, para orang-orang yang sholeh sebagai penguat sinyal doa-doa kita untuk dekat kepada Allah. Itulah yang disebut dengan tabarruk dan tawassul," kata Ustadz Amar Lambo dalam video tersebut.

Selain itu, ziarah kubur, terutama mengunjungi makam orangtua, sesungguhnya dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan sang anak semasa orangtuanya masih hidup. Terlebih lagi dilakukan pada hari Jumat.

Salah satu pendapat dalam kitab Al Mu’jam al-Kabir lit Tahbrani Juz 19 menyebutkan: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, 'Barang siapa berziarah ke makam kedua orangtuanya atau salah satunya setiap hari Jumat maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orangtuanya'."

Mengutip laman Kalijagapuyut, ziarah kubur juga dapat memberikan banyak pelajaran dan amanah yang dapat diambil dari para peziarah. Salah satunya memberikan kesadaran bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya kematian. Kematian itu bisa terjadi kepada siapa saja baik tua maupun muda, dalam keadaan sakit maupun sehat.

Sementara dalam kitab Nashaihul ‘Ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani mengatakan ada empat tujuan beserta manfaatnya dari ziarah kubur, yaitu:

Baca juga: Terungkap Dialog Nabi Muhammad dan Musa saat Isra Miraj, Ustadz Hanan Attaki: Rahasia Umat Manusia 

1. Ziarah untuk mengingat kematian dan mengingat akhirat. Ketika seseorang memasuki kawasan pemakaman, tentu akan ada pemikiran bahwa ia akan menyusul mereka (para penghuni kubur). Hal ini akan membuatnya senantiasa ingat untuk selalu beribadah mempersiapkan segalanya agar memiliki bekal kelak di akhirat.

2. Ziarah untuk mendoakan orang yang telah meninggal. Mendoakan orang yang sudah wafat sangat bermanfaat bagi mayit. Antara lain doa itu dapat meringkankan beban siksa kubur bagi si mayit. Dan bagi orangtua yang memiliki anak yang sholeh dan sholehah, maka doa-doa mereka bisa menjadi amal jariyah bagi kedua orangtuanya, dengan kata lain amalan yang tidak akan terputus pahalanya.

3. Ziarah untuk mendapatkan keberkahan. Hal ini biasanya dilakukan kepada para wali Allah atau para kekasih Allah dengan tujuan memohon wasilah atau perantara dari doa-doa kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Baca juga: Aneh! Abu Nawas Ngaku Suka Fitnah, tapi Kok Raja Malah Tertawa? 

4. Ziarah sebagai pemenuhan hak ahli kubur. Hal ini diharapkan supaya peziarah selalu ingat kepada ahli kuburnya dan senantiasa mendoakannya. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dari peziarah kepada ahli kubur. Jika dalam lingkup anak dan orang tua, maka ini bisa dijadikan sebagai bentuk ketaatan dan berbaktinya anak kepada orangtuanya.

Wallahu a'lam bissawab.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya