SETIDAKNYA ada 6 keistimewaan bulan Syawal bagi seorang Muslim. Wajib diketahui agar lebih giat mengerjakan amal ibadah seusai Ramadan. Tersimpan juga pahala besar di baliknya.
Adapun keistimewaan bulan Syawal bisa diraih seorang Muslim dengan menjalankan amalan-amalan sunah. Apa saja amal ibadah tersebut? Berikut rinciannya.
Baca juga: 7 Amalan Sunah di Bulan Syawal yang Mendatangkan Pahala Berlimpah
1. Puasa enam hari
Dirangkum dari Muslimah.or.id, disunahkan puasa enam hari di bulan Syawal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَن صامَ رمَضَانَ ثُمَّ أتبَعَهُ سِتّاً من شوَّالٍ كان كصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun penuh." (HR Muslim)
2. Menikah
Disunahkan melangsungkan akad nikah di bulan Syawal apabila di suatu daerah muncul bid’ah yakni anggapan sial menikah di bulan Syawal. Pada saat tersebut, dianjurkan membangun rumah tangga di bulan Syawal untuk menyelisihi pelaku bid’ah.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal dan membangun rumah tangga denganku di bulan Syawal. Lantas, siapakah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih beliau cintai melebihi diriku?”
Aisyah radhiyallahu ‘anha juga menyukai apabila para wanita dipertemukan dengan suaminya di bulan Syawal (HR Muslim)
Imam An-Nawawi menjelaskan, “Maksud ‘Aisyah dengan pernyataan tersebut adalah membantah keyakinan Jahiliyah dan anggapan orang awam yang memakruhkan menikah dan berkumpulnya suami istri di bulan Syawal. Pendapat ini keliru dan tidak ada dasarnya sama sekali, bahkan termasuk peninggalan Jahiliyah. Mereka dahulu tathayyur (beranggapan sial) dengan hal tersebut karena nama Syawal diambil dari kata isyalah yang maknanya mengangkat."
Baca juga: Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat dan Bermakna
3. Menjalin silaturahmi
Amalan yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah menjalin silaturahmi. Apalagi ini sudah menjadi tradisi di Tanah Air ketika momen hari raya Idul Fitri.
Menjalin silaturahmi sangat dianjurkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam karena memiliki keutamaan sangat besar.
Dikutip dari Rumaysho, berdasarkan riwayat dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke surga, lantas beliau menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
"Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orangtua dan kerabat)." (HR Bukhari nomor 5983)
Dari Abu Bakroh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
"Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya (di dunia ini) –berikut dosa yang disimpan untuknya (di akhirat)– daripada perbuatan melampaui batas (kezaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orangtua dan kerabat)." (HR Abu Dawud nomor 4902, Tirmidzi 2511, dan Ibnu Majah 4211, shahih)