Secara umum, jamaah diberangkatkan dari hotel di Makkah pada 8 Zulhijjah menuju Arafah. Setelah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah, jamaah diberangkatkan ke Muzdalifah.
Selanjutnya, dari Muzdalifah jamaah diantar ke Mina. Setelah menginap beberapa malam, jamaah dibawa kembali ke hotel di Makkah.
“Total ada 1.927 trip perjalanan transportasi Masyair yang mengantar jamaah dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan kembali lagi ke Makkah,” ucapnya.
Subhan menambahkan, dalam situasi normal, persiapan penyelenggaraan ibadah haji biasanya sudah dilakukan sejak bulan Rabiul Awal. Hal itu diawali dengan adanya kepastian jumlah kuota haji Indonesia.
“Jika normal seperti itu, kita punya cukup waktu yang panjang, dari bulan Maulid sampai Syawal untuk menyiapkan layanan ibadah haji,” paparnya.
Menurutnya, tahun ini kepastian kuota baru didapat pada pertengahan Ramadhan. Waktu yang tersedia untuk persiapan hanya sekitar 37 hari.
"Alhamdulillah, semua bisa disiapkan dan proses penyelenggaraan haji hingga hari ini berjalan lancar,” tandasnya.
(Arief Setyadi )