Dalam hadis lain disebutkan:
جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال: شهر الله الذي تدعونه المحرم
Artinya: "Seseorang datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, ia bertanya, 'Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, 'Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram'." (HR Ibnu Majah)
Baca juga: Amalan 1 Muharram 2022, Nomor 5 Doa-Doa yang Penting Dibaca Miliki Pahala Sangat Besar
Keutamaan berpuasa di bulan Muharram lebih ditekankan pada dua hari, yaitu puasa Tasu'a (9 Muharram) dan puasa Asyura (10 Muharram). Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Abbas:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
"Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan menyuruh para sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata, 'Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.'
Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, 'Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan'." (HR Muslim dan Abu Dawud)
Baca juga: Kena Batunya! Abu Nawas Divonis Hukuman Mati Gara-Gara Buang Air di Kali
Selain berpuasa, amalan salih yang dapat dikerjakan selama bulan Muharram adalah bersedekah kepada anak yatim. Di Indonesia sendiri, di beberapa daerah, bersedekah untuk anak yatim di bulan Muharram sudah menjadi tradisi tersendiri.
Hal tersebut berdasarkan hadis sahih. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ الْيَتِيمِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مِنْ رَأْسِهِ حَسَنَةً، وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ يَتِيمٌ أَوْ يَتِيمَةٌ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا»، وَنَصَبَ إِصْبَعَيْنِ وَقَرَنَهُمَا
"Seseorang yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim di hari Asyura’ (10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, setiap helai rambut yang diusap satu derajat. Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga. Nabi berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, lalu Nabi memisahkannya sedikit." (HR Bukhari)