Melihat Makam Sahabat Nabi di Barus yang Jadi Pintu Masuk Islam di Indonesia

Rusman H Siregar , Jurnalis
Kamis 11 Agustus 2022 11:23 WIB
Makam sahabat Nabi di Barus. (Foto: YouTube Muhibbin Auliya Barus)
Share :

Barus Pintu Masuk Islam di Indonesia

Barus berjarak sekitar 337 kilometer dari Kota Medan atau membutuhkan waktu 6–7 jam perjalanan darat. Dari Kota Sibolga, perjalanan darat sekira 2 jam.

Di daerah ini terdapat banyak makam aulia yang diyakini sebagai penyebar Islam pertama di Nusantara. Selain makam Syaikh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi (48 Hijriyah), terdapat sebuah makam berukuran 7 meter yang disebut-sebut sebagai makam sahabat Nabi Shallallahu 'alihi wasallam.

Makam yang terletak di puncak bukit ini sampai sekarang ramai diziarahi kaum Muslimin. Pada nisan yang terbuat dari batu cadas itu tertulis nama Syaikh Mahmud Fil Hadratul Maut (Yaman) yang ditarikhkan tahun 34 sampai 44 Hijriyah. Pada masa itu adalah kepemimpinan Khalifah Mu'awiyah bin Abu Sufyan radhiyallahu 'anhuma.

Di lokasi ini juga terdapat Makam Papan Tinggi itu yaitu lima makam lain yang menurut cerita adalah makam keturunan Syaikh Mahmud. Selain Makam Papan Tinggi, di Barus juga terdapat lebih dari 200 makam yang terletak di atas perbukitan Desa Dakka, Kecamatan Barus.

Makam Sahabat Nabi

Makam Syaikh Mahmud yang berada di Puncak Bukit Barus ini sering disebut-sebut sebagai makam sahabat Nabi yang pernah hijrah di Indonesia. Sebuah literatur menyebutkan, Abdurrahman bin Muadz bin Jabal, dan putera-puteranya Syaikh Mahmud dan Ismail berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus sekira Tahun 625 M/4 Hijriyah. (Sumber: Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah [Nusantara], 1929)

Abdurrahman bin Muadz datang dari Hadhramaut Yaman membawa putranya Mahmud untuk berdakwah ke Nusantara dan akhirnya menetap di Barus. Mereka datang ke Barus diperkirakan Tahun 625 M atau 4 Hijriyah.

Makam Syaikh Mahmud berada di atas Bukit Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara. Pada batu nisannya tertulis nama Syaikh Mahmud Fil Hadratul Maut (Yaman) yang ditarikhkan Tahun 34 sampai 44 Hijriyah.

Panjangnya mencapai 7 meter. Menurut keterangan Channel Muhibbin Auliya Barus, banyak makam-makam berukuran panjang di Barus. Ini bukan menunjukkan besar atau tingginya fisik orangnya. Tetapi lebih kepada maqom (derajat) keilmuannya. Sebab biasanya yang memakai tradisi ini adalah orang-orang sufi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya