Lantas, bagaimana caranya membagi waktu antara mengurusi usaha dan kuliah? Ternyata Warda mengandalkan kekompakan tim sebagai kuncinya. Mengingat Warda ada di Jember, untuk menjalankan program dan proyek penerbitan buku maka koordinasi secara daring jadi pilihannya.
Namun tentu saja mau tidak mau Warda tetap turun tangan secara langsung dalam proses penerbitan buku, seperti melakukan editing dan melayani konsultasi dengan penulis. Menurutnya yang penting cara membagi waktu agar kuliah dan usaha bisa berjalan bersama-sama.
"Saya paham, menjadi mahasiswa itu punya banyak kesibukan. Kuliah, mengerjakan tugas, dan mengikuti beragam kegiatan kemahasiswaan. Tetapi semuanya tidak lantas menghalangi kreativitas kita. Tinggal bagaimana kita mengatur waktu dan membuat prioritas saja," ungkapnya.
"Menurut saya, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk lulus cumlaude, lalu mencari pekerjaan. Dia juga dituntut untuk terampil dan menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi lulus cumlaude harus, lantas bekerja atau justru membuka lapangan pekerjaan. Kalau bisa tiga pulau terlampaui, kenapa harus satu," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)