Sejarah Puasa Ramadhan Beserta Ayat Alquran yang Memerintahkannya

Hantoro, Jurnalis
Rabu 30 November 2022 17:30 WIB
Ilustrasi sejarah puasa Ramadhan. (Foto: Shutterstock)
Share :

Diceritakan bahwa ada seseorang bernama Shirmah, siang hari ia bekerja hingga petang. Kemudian ia mendatangi keluarganya, kemudian ia Sholat Isya, kemudian langsung tertidur dan tidak sempat makan maupun minum hingga datang subuh, maka ia dari tertidur tadi sudah dalam keadaan berpuasa.

Lantas di pagi hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya yang sudah dalam keadaan letih berat. Rasulullah pun mengatakan kepadanya:

مَا لِى أَرَاكَ قَدْ جَهَدْتَ جَهْداً شَدِيداً

"Sepertinya engkau dalam keadaan letih berat." Ia menjawab:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى عَمِلْتُ أَمْسِ فَجِئْتُ حِينَ جِئْتُ فَأَلْقَيْتُ نَفْسِى فَنِمْتُ وَأَصْبَحْتُ حِينَ أَصْبَحْتُ صَائِماً

"Iya wahai Rasulullah. Aku kemarin bekerja berat. Aku pulang lantas tertidur hingga aku berpuasa pada pagi hari."

Umar pun menggauli budak wanitanya atau istrinya setelah Umar tidur, kemudian ia mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kasus yang ia alami. Lantas turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam." (QS Al Baqarah: 187. HR Ahmad, 5:246)

Adapun kesimpulannya dari penjelasan mengenai sejarah puasa Ramadhan tersebut yakni terdapat tiga tahapan puasa:

1. Puasa itu wajib, tetapi masih diberikan pilihan untuk bayar fidyah. (QS Al Baqarah: 183–184)

2. Puasa menjadi wajib bagi yang mampu berpuasa. (QS Al Baqarah: 185)

3. Puasa wajib mulai dari terbit fajar subuh hingga tenggelam matahari, disunnahkan makan sahur. (QS Al Baqarah: 187)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya