- Zina hati
Orang yang berselingkuh hampir bisa dipastikan melakukan zina hati, walaupun tidak melakukan zina badan. Zina hati adalah membayangkan, mengangankan, dan menginginkan orang yang tidak halal baginya. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
إن اللهَ كتب على ابنِ آدمَ حظَّه من الزنا ، أدرك ذلك لا محالةَ ، فزنا العينِ النظرُ ، وزنا اللسانِ المنطقُ ، والنفسُ تتمنى وتشتهي ، والفرجُ يصدقُ ذلك كلَّه أو يكذبُه
"Sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya." (HR Bukhari nomor 6243)
- Tabdzir (mengeluarkan harta pada perkara yang tidak layak)
Orang berselingkuh akan mengeluarkan harta untuk melakukan selingkuh, padahal harta tersebut tidak layak dikeluarkan untuk selingkuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
"Sesungguhnya orang yang melakukan tabdzir itu adalah saudaranya setan." (QS Al Isra: 27)
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah menyatakan:
التبذير إنفاق المال في غير حقِّه
"At-Tabzir artinya membelanjakan harta tidak sesuai dengan hak (peruntukan) harta tersebut." (Al Jami li Ahkam Al Qur’an, 10/247)
- Menyia-nyiakan keluarga
Orang yang berselingkuh, padahal ia sudah memiliki keluarga, biasanya akan membuat ia enggan kepada keluarganya sampai akhirnya menelantarkan keluarganya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت
"Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya." (HR Abu Daud nomor 1692. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih, dan disetujui oleh Adz-Dzahabi)
Lalu masih banyak perbuatan maksiat lainnya akibat dari selingkuh. Maka jelas selingkuh itu perbuatan yang sangat rusak, maksiat di atas maksiat. Semoga umat manusia dijauhkan dari perbuatan ini.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi taufik. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)