Hasutan itu gagal dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berkata kepada Ali, "Tidakkah engkau senang, hai Ali. Kau bagiku seperti kedudukan Harun bagi Musa, hanya saja tidak ada Nabi setelahku." (Abdussalam Harun, Tahdzibus Sirah Ibnu Hisyam, (Beirut: Muassasar ar-Risalah, 1985), h. 288)
Setibanya di Tabuk, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berpidato di hadapan pasukan dan menyemangati mereka. Semangat mereka berkobar dan siap untuk bertempur.
Di sisi lain, pasukan Romawi yang mendengar kabar bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah menggalang pasukan, mentalnya menciut sehingga tidak berani maju dan malah pasukan mereka terpencar ke wilayah sendiri-sendiri.
Ringkas cerita, pihak musuh mengajak berdamai dengan membayar upeti. Dengan ini, kemenangan berada di pihak kaum Muslim, kendati tidak sampai terjadi pertempuran.
Sejak saat itu pasukan Muslim makin digdaya karena berhasil mengalahkan imperium raksasa Romawi. Kabilah-kabilah Arab yang sebelumnya mendukung Romawi pun kini bergabung bersama pasukan Muslim. (Safyurrahman al-Mubarakfuri, h. 365–366)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)