SEJAK bulan Ramadhan kembali datang menghampiri umat muslim di seluruh dunia, dimulai keberkahan untuk mereka yang menjalankan ibadah di bulan suci tersebut. Tak hanya di awal bulan Ramadhan saja, memasuki 10 kedua Ramadhan umat Islam Allah SWT juga menjanjikan banyak keberkahan yang melimpah.
Untuk, umat Islam tidak boleh kendor dalam beribadah. Dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh seperti berdoa. Karena, dikutip dari buku Setetes Embun Hikmah Ramadhan, karya Drs. Sunhaji Hadi Mustofa, terdapat hadits yang menjelaskan, Rasulullah SAW bersabda;
BACA JUGA:
"Ada tiga (kelompok) orang yang sekali-kali tidak akan ditolak doanya oleh Allah. Pertama, orang yang sedang berpuasa. Kedua, pemimpin yang adil. Dan ketiga, orang yang teraniaya." (HR. At-Thirmidzi).
Hadits Rasulullah ini menunjukkan keistimewaan berdoa dalam bulan suci Ramadhan. Nabi juga pernah menyebutkan, bahwa selain bulan penuh rahmah, Ramadhan juga disebut bulan penuh maghfirah. Sepuluh hari pertama bulan Ramadhan adalah rahmah, sepuluh hari kedua maghfirah, dan sepuluh hari ketiga kebebasan dari api neraka.
"Jadi, kalau rajin berdoa dalam Ramadhan, Insya Allah, kita akan meraih tujuan puasa, yakni takwa kepada Allah," ujar penulis.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Kata doa sering disebut dalam Al-Quran dengan makna yang beraneka ragam. Doa bisa berarti istighatsah, yakni memohon bantuan dan pertolongan, permintaan, percakapan, memanggil, dan memuji.
Lebih tegas Rasulullah berkata, "Doa itu adalah ibadah. Artinya mengabdikan diri kepada Allah." Kemudian Nabi membaca Al-Qur’an, "Tuhanmu telah berfirman: Berdoalah kamu dan mintalah kamu kepada-Ku, niscaya aku menerima permintaanmu, sesungguhnya mereka yang sombong tidak mau berdoa kepada-Ku akan masuk ke dalam neraka jahanam sebagai seorang hina-dina."
Berikut ini doa yang dianjurkan untuk dibaca pada sepuluh kedua Ramadhan yang juga tertulis di dalam Al-Quran, Allah berfirman;
Surat Nuh ayat 28
رَبِّ اغۡفِرۡلِىۡ وَلِـوَالِدَىَّ وَلِمَنۡ دَخَلَ بَيۡتِىَ مُؤۡمِنًا وَّلِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِؕ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا تَبَارًا
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kehancuran."
Surat Al-Qasash ayat 16
رَبِّ اِنِّىۡ ظَلَمۡتُ نَفۡسِىۡ فَاغۡفِرۡ لِىۡ
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku."
Surat Hud ayat 37
رَبِّ اِنِّىۡۤ اَعُوۡذُ بِكَ اَنۡ اَسۡــَٔلَكَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِهٖ عِلۡمٌؕ وَاِلَّا تَغۡفِرۡ لِىۡ وَتَرۡحَمۡنِىۡۤ اَكُنۡ مِّنَ الۡخٰسِرِيۡنَ
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi."
Surat Al-A’raf ayat 23
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Artinya "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."
Sementara itu, orang yang tidak mau berdoa kepada Allah adalah orang yang takabur. Padahal, ia memiliki banyak kelemahan dan berbagai kebutuhan yang tidak mungkin bisa dipenuhinya sendiri, melainkan berharap datangnya pertolongan Allah SWT.
Akan tetapi perlu diingat, tidak setiap doa akan Allah terima karena ada syarat-syarat tertentu baik anjuran yang harus dipenuhi maupun larangan yang harus dijauhi etika berdoa.
Agar doa kita diterima Allah, sebaiknya mematuhi tata cara berdoa. Antara lain, hati harus ikhlas karena Allah mengetahui rahasia dan isi nurani setiap manusia. Pikiran konsentrasikan kepada siapa seseorang itu memohon. Kemudian renungkan tentang apa yang dimohonkan, dan serahkan seluruh urusan kepada Allah.
(Vivin Lizetha)