8. Memperbanyak sedekah
Setelah pada akhir bulan Ramadhan menunaikan zakat fitrah, ketika Syawal bisa dilanjutkan dengan memperbanyak sedekah.
Dinukil dari laman Almanhaj, adapun keutamaan sedekah dapat meredakan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ تُطْفِيءُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka Allah Ta’ala." (Shahih At-Targhib)
Sedekah juga menghapuskan kesalahan dan memadamkan percikan apinya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
"Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api." (Shahih At-Targhib karya Asy-Syaikh Al-Albani)
Sedekah menjaga pelakunya terhindari dari api neraka, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
"Maka peliharalah (diri) kalian dari api neraka, sekalipun dengan sebiji buah kurma (yang disedekahkan)."
Pelaku sedekah berada dalam naungan sedekahnya pada hari kiamat nanti, sebagaimana hadits ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu menuturkan, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ
"Setiap orang berada di bawah naungan amalan sedekahnya, hingga digelar pengadilan di antara manusia."
Yazid berkata:
وَكَانَ أَبُو مَرْثَد لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا
"Tidaklah satu hari Abu Martsad berbuat suatu kekeliruan, melainkan ia (segera) bersedekah dengan sesuatu apa saja di hari itu (juga). Meskipun hanya dengan sepotong kue (ka’kah) atau bawang putih atau semacamnya." (Terdapat dalam Ash-Shahihain)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)