Alasan kelima, terang Ustadz dr Raehanul Bahraen, yakni Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui isi hati hamba-hamba-Nya yang sangat ingin puasa Syawal.
Adapun puasa Syawal bersifat menggenapkan pahala selama satu tahun penuh. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim)
Langkah-langkah mengerjakan puasa Syawal adalah sebagai berikut:
1. Puasanya dilakukan selama enam hari.
2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, tetapi tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
3. Lebih utama dilakukan secara berurutan, namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
4. Usahakan untuk menunaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu agar mendapat ganjaran puasa setahun penuh. Pasalnya, puasa Syawal bersifat sunah, sedangkan qadha Ramadhan wajib. Sudah semestinya ibadah wajib lebih didahulukan daripada yang sunnah.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)