Juga pendapat yang paling kuat Insya Allah, sholat sunnah muthlaq sebelum Jumat boleh dilakukan di waktu terlarang, yaitu saat matahari tepat berada di tengah, sebelum mengarah ke arah Barat, karena dalam hadits yang mulia di atas dianjurkan sholat sampai imam/khatib datang.
Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
يوم الجُمُعة الصَّواب أنه ليس فيها وقتُ نهي عند الزوال؛ لأنَّ الرسول صلَّى اللهُ عليه وسلَّم شرَعَ للناس إذا دخلوا المسجد أن يصلُّوا ما قدَّر الله لهم
"Pendapat yang benar, hari Jumat tidak ada waktu terlarang saat menjelang tergelincir matahari ke arah Barat, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mensyariatkan untuk manusia apabila masuk masjid hendaklah melakukan sholat sebanyak yang Allah mampukan untuk mereka." (Majmu' Al Fatawa, 10/436)
Lalu ketika seseorang terlambat menghadiri khotbah Jumat, maka sholat sunnah tahiyyatul masjid tetap dilakukan walau khatib sedang berkhotbah.
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata:
جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ : “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”
"Sulaik Al Ghothofani datang ke masjid pada hari Jumat ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam sedang berkhotbah, ia pun langsung duduk. Maka beliau bersabda kepadanya: Wahai Sulaik, berdirilah, lalu sholatlah 2 rakaat dan ringankanlah sholatmu. Kemudian beliau bersabda: Jika seorang dari kalian datang ke masjid pada hari Jumat dan imam sedang berkhotbah maka hendaklah ia melakukan sholat (tahiyyatul masjid) 2 rakaat, dan hendaklah ia meringankan sholatnya." (HR Bukhari dan Muslim)