NIAT sholat sunnah sebelum Sholat Jumat. Dai muda Ustadz Sofyan Chalid bin Idhan Ruray Lc menerangkan, berdasarkan penjelasan para ulama, pendapat yang kuat Insya Allah tidak ada sholat qabliyah Jumat.
Namun, ada sholat sunnah muthlaq yang dikerjakan semampunya sebelum imam sholat atau khatib datang. Sementara khatib disunnahkan datang pada waktunya dan langsung memulai khotbah Jumat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أتَى الجُمُعَةَ، فَصَلَّى ما قُدِّرَ له، ثُمَّ أنْصَتَ حتَّى يَفْرُغَ مِن خُطْبَتِهِ، ثُمَّ يُصَلِّي معهُ، غُفِرَ له ما بيْنَهُ وبيْنَ الجُمُعَةِ الأُخْرَى، وفَضْلُ ثَلاثَةِ أيَّامٍ
"Barang siapa mandi kemudian mendatangi Sholat Jumat, lalu sholat sesuai yang dimampukan untuknya, kemudian ia diam sampai imam selesai khotbah, kemudian ia sholat bersama imam, maka akan diampuni dosanya antara Jumat itu sampai Jumat berikutnya, ditambah tiga hari." (HR Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu)
Ulama besar Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim rahimahullah berkata:
جَمَاهِيرُ الْأَئِمَّةِ مُتَّفِقِينَ عَلَى أَنَّهُ لَيْسَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ سُنَّةٌ مُؤَقَّتَةٌ بِوَقْتٍ، مُقَدَّرَةٌ بِعَدَدٍ، لِأَنَّ ذَلِكَ إنَّمَا يَثْبُتُ بِقَوْلِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، أَوْ فِعْلِهِ
"Mayoritas ulama sepakat bahwa tidak ada sebelum Jumat sholat sunnah yang ditetapkan waktunya serta ditentukan jumlah rakaatnya, karena penentuan itu harus ditetapkan dengan ucapan dan perbuatan Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam." (Al Fatawa Al Kubro, 2/351)
Juga pendapat yang paling kuat Insya Allah, sholat sunnah muthlaq sebelum Jumat boleh dilakukan di waktu terlarang, yaitu saat matahari tepat berada di tengah, sebelum mengarah ke arah Barat, karena dalam hadits yang mulia di atas dianjurkan sholat sampai imam/khatib datang.
Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
يوم الجُمُعة الصَّواب أنه ليس فيها وقتُ نهي عند الزوال؛ لأنَّ الرسول صلَّى اللهُ عليه وسلَّم شرَعَ للناس إذا دخلوا المسجد أن يصلُّوا ما قدَّر الله لهم
"Pendapat yang benar, hari Jumat tidak ada waktu terlarang saat menjelang tergelincir matahari ke arah Barat, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mensyariatkan untuk manusia apabila masuk masjid hendaklah melakukan sholat sebanyak yang Allah mampukan untuk mereka." (Majmu' Al Fatawa, 10/436)
Lalu ketika seseorang terlambat menghadiri khotbah Jumat, maka sholat sunnah tahiyyatul masjid tetap dilakukan walau khatib sedang berkhotbah.
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata:
جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ : “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”
"Sulaik Al Ghothofani datang ke masjid pada hari Jumat ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam sedang berkhotbah, ia pun langsung duduk. Maka beliau bersabda kepadanya: Wahai Sulaik, berdirilah, lalu sholatlah 2 rakaat dan ringankanlah sholatmu. Kemudian beliau bersabda: Jika seorang dari kalian datang ke masjid pada hari Jumat dan imam sedang berkhotbah maka hendaklah ia melakukan sholat (tahiyyatul masjid) 2 rakaat, dan hendaklah ia meringankan sholatnya." (HR Bukhari dan Muslim)
Berikut niat dan tata cara sholat sunnah sebelum Sholat Jumat:
1. Niat sholat sunnah sebelum Sholat Jumat, cukup diungkapkan dalam hati
2. Takbiratul ihram (Allahu Akbar)
3. Membaca taawudz dan Surat Al Fatihah
4. Membaca surat pendek yang ada dalam Alquran
5. Rukuk dengan tumaninah
6. Iktidal dengan tumaninah
7. Sujud yang pertama
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud yang kedua
10. Duduk sejenak sebelum berdiri lagi untuk melaksanakan rakaat kedua
11. Berdiri dan melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan sama seperti rakaat pertama
12. Tasyahud akhir
13. Salam
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)