Cerita Lucu Abu Nawas Bisa Bedakan Pencuri dan Saudagar Kaya, Cuma Modal Teriak

Melan Eka Lisnawati, Jurnalis
Jum'at 16 Juni 2023 05:16 WIB
Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas bisa membedakan pencuri dan saudagar kaya cuma pakai teriakan. (Foto: YouTube Juha Official)
Share :

INILAH kisah taktik Abu Nawas mengelabui seorang pencuri. Alkisah ada seorang saudagar kaya, suatu hari tokonya dicuri, semua barangnya diambil tidak tersisa.

Saudagar kaya itu merenung di depan tokonya. Mata-mata untuk menangkap pencuri tersebut sudah dilakukannya, namun tidak terlihat hasilnya.

Akhirnya saudagar itu terjun sendiri untuk mencari pencuri tersebut dengan menyamar sebagai pengemis menggunakan pakaian kotor dan lusuh. Orang-orang tidak mengenalinya, saudagar itu pun bebas berkeliling kampung.

Di lain tempat, pencuri tersebut sedang berleha-leha dengan harta curiannya. Dia menjadi kaya raya seketika dari harta curian itu. 

Setelah beberapa bulan, saudagar tersebut mengemis dari satu kampung ke kampung lain. Namun, hasilnya nihil sampai dirinya hampir menyerah mencari pencuri itu.

Seketika di perjalanan, dirinya bertemu dengan iring-iringan pedagang yang datang dari jauh. Saudagar tersebut coba mendekati dan melihat lebih jelas iring-iringan itu.

Tampak ada satu orang yang mencolok menggunakan baju jubah mewah miliknya.

"Hei pencuri busuk, kau tidak akan lolos dariku, kau telah merampok semua hartaku!" ujar saudagar itu seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official. 

Pencuri tersebut pun tidak kalah gertak. Dia langsung mengelak.

"Kurang ajar! Mana ada pengemis punya harta banyak? Lihatlah penampilanmu kotor dan bau," kata pencuri itu.

Pencuri tersebut lalu membual. Dirinya mengatakan bahwa si saudagar itu mantan karyawan yang dulu bekerja kepadanya, tetapi dipecat karena ketahuan mencuri.

"Kau membalikkan sebuah fakta," ujar si saudagar.

Dikarenakan tidak terima, saudagar tersebut mengajak pencuri mendatangi hakim dan menuntaskan permasalahan ini.

Tiba di tempat tuan hakim, mereka menceritakan masalahnya. Si pencuri bercerita bahwa dirinya saudagar dan menuduh si saudagar pernah kedapatan mencuri hartanya.

Sedangkan si saudagar berkata bahwa dia (menunjuk si pencuri) adalah pencuri semua harta miliknya.

Hakim pun bingung. "Bila dilihat dari penampilannya, aku percaya kepada dia (menunjuk si pencuri), sebab mana ada saudagar yang berpakaian lusuh dan kotor seperti mu," ujar tuan hakim.

"Benar hakim, mana ada saudagar lusuh penampilannya sepertimu," timpal si pencuri.

Namun, hakim tidak gegabah dalam menentukan keputusannya. Di saat kebingungan melanda, dia teringat sosok Abu Nawas.

"Baiklah, saudara-saudara sekalian. Ada satu solusi untuk memecahkan masalah ini," ujar tuan hakim.

"Apa solusinya tuan hakim?" tanya mereka berdua (saudagar dan pencuri).

"Aku akan memanggil seorang kawan. Abu Nawas ke sini," ujar tuan hakim. 

Mendengar nama Abu Nawas, si pencuri sempat menelan ludah. Dia merasa ada di posisi bahaya.

"Apa pun yang Abu Nawas minta harus dituruti," pikir si pencuri.

Singkat cerita, Abu Nawas tiba. Ia menghampiri tuan hakim yang kebingungan mencari solusi dari masalah kedua orang itu.

Abu Nawas pun menghampiri dua orang yang bertikai tersebut. Dia memberikan pilihan kepada keduanya.

"Kalian kan saling menuduh, nah di ruangan ini ada dua jendela, aku meminta kalian berdua membuka jendelanya. Masing-masing dari kalian menjulurkan kepalanya keluar jendela," perintah Abu Nawas.

Mereka berdua menuruti dan segera melakukannya. Posisi mereka pun sudah sesuai yang diperintahkan Abu Nawas.

Dengan kagetnya, Abu Nawas berteriak. "Hei, penjaga pukul si pencuri," ujarnya. 

Ketika mendengar teriakan Abu Nawas, tanpa si pencuri sadari kepalanya langsung refleks masuk ke dalam ruangan.

Sementara sang saudagar tetap terdiam, tidak bergerak dari tempatnya. Dengan demikian, Abu Nawas dapat mengetahui siapa pencuri yang asli.

"Pencurinya adalah orang itu yang berpenampilan seperti saudagar," ujar Abu Nawas.

Tuan hakim langsung menyuruh prajurit untuk menangkapnya. Si pencuri pun dipenjara dan harus mengembalikan sisa harta curiannya.

Saudagar lalu senang, hartanya bisa kembali. Dirinya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Abu Nawas. Sebagai rasa terima kasih, dirinya memberikan sejumlah uang kepada Abu Nawas.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya