Niat Puasa Idul Adha dan Mengganti Puasa Ramadhan

Rina Anggraeni, Jurnalis
Senin 26 Juni 2023 12:56 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

NIAT puasa Idul Adha dan mengganti puasa Ramadhan menarik untuk diulas. Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama berdasarkan hasil sidang isbat telah menetapkan tanggal 1 Dzuhijjah 1444 Hijriah jatuh pada Selasa 20 Juni dan Idul Adha hari Kamis 29 Juni 2023 Masehi.

Tentunya banyak umat muslim akan menjalankan ibadah puasa ini. Namun, masih ada yang bingung apakah boleh niat puasa Idul Adha bisa disatukan dengan mengganti puasa ramadhan? Ternyata jawabannya tidak boleh.

Para ulama Hanabilah menyatakan diharamkan mendahulukan puasa sunnah sebelum mengqadha puasa Ramadhan.

Mereka menilai tidak sah jika seseorang melakukan puasa sunnah padahal masih memiliki hutang puasa Ramadhan, meskipun waktu untuk mengqadha puasa tadi masih panjang.

Sudah seharusnya seseorang mendahulukan yang wajib, yaitu dengan mendahulukan qadha puasa. Tapi setelah tidak ada utang puasa ramadhan, alangkah baiknya untuk menjalankan yang sunnah.

Berikut niat puasa Idul Adha:

Niat puasa Arafah dan Tarwiyah dimulai sejak malam hari. Batasan waktu niat sampai sebelum masuk waktu subuh. Jadi selepas maghrib sudah bisa langsung berniat dalam hati untuk puasa besok.

Apabila belum sempat niat dan bangunnya usai imsak atau subuh, bisa langsung berniat puasa sunah dengan catatan belum makan, minum, atau mengerjakan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

-Niat Puasa 8 Zulhijah (Hari Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta'ala."

-Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'ala."

-Niat Puasa Qadha Ramadhan

Puasa qadha Ramadhan tetap wajib berniat pada malam hari (sebelum subuh) sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan. Niat qadha puasa Ramadhan cukup diungkapkan dalam hati.

Puasa wajib harus ada niat pada malam hari sebelum subuh, berbeda dengan puasa sunnah yang boleh berniat di pagi hari. seperti dijelaskan dalam riwayat dari Hafshah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

"Barang siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya." (HR Abu Dawud nomor 2454; Tirmidzi: 730; An-Nasa'i: 2333; dan Ibnu Majah: 1700. Lihat Al-Minhah Al-‘Allam fii Syarh Al-Bulugh Al-Maram, 5:18-20).

-Berikut niat puasa ganti Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya