Belum lagi keberadaan kasur di Mina yang justru mempersempit ruangan. “Ruangnya sama dengan tahun lalu. Karena ada kasur, malah menjadi makin sempit. Masing-masing jamaah mempertahankan kasurnya. Kita sedang memikirkan tahun depan tidak perlu pakai kasur, cukup karpet tebal,” paparnya.
Malaysia, kata Syed Saleh, setuju bahwa persoalan yang terjadi di Armina tidak bisa dibiarkan. Untuk itu, protes atau komplain dari masing-masing pihak harus disampaikan. Kementerian Haji dan Umrah Saudi, lanjut Syed, diharapkan ikut menyelesaikan masalah di Armina
Malaysia, tambah Syed, bersama Indonesia senantiasa mempunyai perbincangan secara berterusan dengan pihak berwajib, termasuk Kementerian Haji, Mashariq, dan lainnya untuk memastikan bahwa apa yang terjadi tidak terulang lagi.
(Dani Jumadil Akhir)