Dasar Laut Tidak Bisa Ditembus Cahaya, Alquran dan Sains Ternyata Sudah Lama Ungkap Penyebabnya

Hantoro, Jurnalis
Kamis 10 Agustus 2023 08:47 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains mengungkap penyebab dasar laut tidak bisa ditembus cahaya. (Foto: Unsplash)
Share :

ALQURAN dan sains ternyata sudah lama mengungkap adanya fenomena dasar laut memiliki gelombang besar dan tidak bisa ditembus cahaya. Ini merupakan peristiwa alam yang terjadi jauh di bawah permukaan air laut.

Diketahui bahwa laut merupakan perairan luas yang mengelilingi daratan. Laut memiliki luas lebih besar dibandingkan daratan yang ada di planet bumi.

Di dalam lautan terdapat banyak kehidupan berupa ikan dan biota lainnya. Di dalam laut pula ada gelombang yang memiliki kekuatan cukup besar.

Ilmu pengetahuan modern memercayai kedalaman 200 meter di bawah laut tidak bisa ditembus cahaya. Lokasi ini disebut afotik. 

Sedangkan wilayah laut dalam yang berada di bawah 1.000 meter sudah tidak terdapat cahaya sama sekali. Hal itu ternyata sudah lama diungkap dalam kitab suci Alquran.

Berdasarkan buku "Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik" karya Ramadhani dan kawan-kawan dijelaskan bahwa selain gelap ternyata bawah laut juga memiliki gelombang. 

Gelombang yang terjadi di laut tidak hanya terdapat di permukaan, tetapi juga di bagian dalamnya. Fakta adanya kegelapan dan gelombang yang ada di laut dalam dikemukakan para peneliti pada sekira tahun 1900.

Dalam kitab suci Alquran, kegelapan di laut dalam dan terjadinya gelombang ini sudah dijelaskan di Surat An-Nur Ayat 40:

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun." (QS An-Nur: 40) 

Sementara Profesor Durga Rao, ahli geologi kelautan yang juga guru besar di Universitas King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, mengatakan bahwa para ilmuwan sepakat dengan hal itu.

Guna meneliti kegelapan di laut dalam, ilmuwan tentunya dibantu dengan alat-alat modern. Pada kedalaman lebih dari 20–30 meter, manusia tidak akan mampu menyelam tanpa alat bantu. 

Di kedalaman 200 meter, manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Profesor Durga Rao mengatakan bahwa Surat An-Nur Ayat 40 merujuk terutama pada laut atau samudera yang dalam.

Bagian dalam dan luar laut dipisahkan oleh gelombang. Gelombang bagian dalam laut menutupi perairan dalam laut dan samudera karena perairan dalam memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan perairan di atasnya. 

Kegelapan mulai terjadi di bawah gelombang dalam laut. Bahkan, ikan yang berada di laut dalam tidak dapat melihat dan satu-satunya sumber cahaya berasal dari tubuh mereka sendiri.

Profesor Durga Rao kemudian menyimpulkan dengan mengatakan bahwa manusia normal tidak akan mampu menjelaskan fenomena ini dengan sangat detail pada 1.400 tahun lalu.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya