Habis berkata demikian, para santri bergerak ke arah rumah Tuan Kadi. Laksana demonstran, mereka berteriak-teriak sembari menghancurkan rumah Tuan Kadi.
Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Ada yang berusaha mencegah perbuatan mereka, namun karena jumlah santri-santri Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tidak bisa berbuat apa-apa.
Melihat demo anarkis ini, Tuan Kadi tergopoh-gopoh keluar rumah. "Mengapa ini kamu lakukan? Apa salah saya? Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?" pekik Tuan Kadi dengan suara parau dan bertubi-tubi.
Santri-santri itu menjawab, "Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh!"
Setelah menjawab begitu, mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga roboh dan rata dengan tanah.
Tuan Kadi cuma bisa marah-marah karena tidak ada orang yang berani membelanya. "Dasar Abu Nawas provokator. Orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda Raja," ancam Tuan Kadi.