ALQURAN dan sains membeberkan bukti langit dipenuhi pintu-pintu. Langit adalah salah satu ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang luasnya tidak terhingga. Ternyata di sana ada pintu langit.
Dihimpun dari "Buku Pintar Sains Dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah" karya Dr Nadiah Thayyarah, kitab suci Alquran mengungkapkan bahwa langit dipenuhi pintu-pintu yang tidak terkira jumlahnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ
لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَسْحُورُونَ
"Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata: 'Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir'." (QS Al Hijr: 14–15)
Dua ayat Alquran tersebut turun dalam membicarakan sikap keras kepala orang-orang kafir Quraisy, yakni untuk menentang dan mendustakan ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang dibawa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Selain itu, ayat-ayat Alquran tersebut menggambarkan corak penentangan dan sikap keras kepala para pengikut kebatilan dalam menghadapi kebenaran.
Misalnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan pintu langit untuk mereka, dan membantunya naik ke langit bersama jasadnya agar bisa melihat keindahan ciptaan Allah dan kekuasaan-Nya. Niscaya mereka akan mengeluhkan penglihatan mereka, mendustakan penglihatan dan nalar mereka.
Kemudian mereka juga akan berpura-pura tidak bisa sama sekali melihat, dan dalam keadaan tersihir. Semua itu merupakan upaya mereka untuk mengingkari kebenaran-Nya, disebabkan sikap keras kepala dan kesombongan yang terlalu besar.
Oleh karena itu, dua ayat Alquran tersebut juga tergolong salah satu mukjizat terbesar di bidang astronomi. Sejak beberapa tahun belakangan ini peneliti membuktikan bahwa langit tidak kosong sebagaimana diyakini para ulama, tetapi dipenuhi materi-materi.
Ada materi dalam bentuk gas, seperti hidrogen, helium, dan sedikit oksigen; nitrogen, neon, dan uap air. Ada pula sebagian materi dalam bentuk padat, dan beraneka ragam sinar, seperti sinar inframerah sinar-X, dan sinar gamma.
Semua itu semakin meyakinkan manusia bahwa langit adalah bangunan yang kukuh, dipenuhi materi dan energi, dan tidak mungkin diterobos kecuali dengan membuka pintu-pintunya.
Sebagaimana langit yang dipenuhi pintu-pintu kukuh, tingkat teratas dari atmosfer yang membungkus bola Bumi juga dipenuhi pintu-pintu. Oleh sebab itu, jika pesawat antariksa hendak keluar dari atmosfer, ia harus menempuh jalur tertentu dan terbatas.
Guna mencapai itu semua harus melewati sudut dan jalur tertentu agar selamat dari area gravitasi Bumi menuju angkasa bebas. Kalau tidak begitu, pesawat akan terbakar.
Namun sebaliknya, apabila pesawat antariksa ingin kembali dari antariksa ke Bumi, ia harus masuk melalui pintu-pintu dan jalur-jalur tertentu dalam tingkat teratas dari atmosfer. Jika tidak, ia akan tetap berada di luar angkasa atau terbakar.
Pernah hal ini terjadi pada sebuah pesawat antariksa, hampir tidak bisa mengetahui pintu yang harus ia lalui untuk memasuki atmosfer Bumi. Setelah berbagai upaya, pesawat itu akhirnya berhasil menemukan pintu itu dan masuk ke atmosfer Bumi melaluinya.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)