Hidup Sederhana, Gus Baha Ungkap Keuntungannya yang Luar Biasa Besar

Hantoro, Jurnalis
Senin 18 September 2023 08:18 WIB
Ilustrasi Gus Baha ungkap keuntungan luar biasa hidup sederhana. (Foto: Istimewa/nu.or.id)
Share :

GUS Baha mengungkap keuntungan luar biasa besar dari hidup sederhana. Ia merupakan kiai yang salih. Meski memiliki ilmu tinggi, Gus Baha memilih hidup sederhana.

Istri Gus Baha merupakan anggota keluarga Pesantren Sidogiri yang ternama. Namun dalam pernikahannya, dai pemilik nama KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini memilih hidup sederhana.

Gus Baha dan istri kerap naik bus ekonomi dari Kragan, Rembang, Jawa Tengah, menuju rumah mertuanya di Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.

Setelah mempersunting istrinya yang berasal dari Sidogiri tersebut, Gus Baha memilih hidup di Yogyakarta. Ia dan istri mengontrak rumah di sana.

Di sana, bukan berarti Gus Baha hidup enak dan serbamewah. Ia hidup pas-pasan, bahkan tidak jarang telat bayar kontrakan karena sedang tidak memiliki uang.

Namun perlu diketahui, Gus Baha bukan kiai biasa. Ia merupakan kiai besar yang keilmuannya diakui ulama-ulama Indonesia, bahkan oleh KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen. 

Seperti dilansir laman Laduni, Gus Baha juga ketua Tim Lajnah Mushaf UII yang anggotanya terdiri dari profesor dan doktor. Padahal, Gus Baha tidak memiliki gelar satu pun.

Namun, Gus Baha memilih hidup sangat sederhana. Ia naik bus ke sana ke mari, bahkan ketika ke Madura tidak mau dijemput dengan mobil. Dia memilih naik ojek saja.

Meski hidup sederhana, rupanya istri Gus Baha tetap saja bahagia. Sebab, suaminya pria yang baik, salih, dan penuh humor.

Gus Baha tidak pernah marah kepada istrinya, mengerti akan kebutuhan istri, mengayomi keluarga dengan baik, menjadi penyejuk bagi keluarganya.

Semua perbuatan dan ucapannya berdasarkan dengan ilmu, tidak asal-asalan. Itulah yang harus dijadikan teladan, kehidupan rumah tangga ala Gus Baha dan istri. 

Istri Gus Baha juga tidak banyak mengeluh. Selalu tersenyum dalam setiap kesempatan. Hidup itu bagaikan daun yang hanyut di sungai. Daun itu adalah kita, dan sungai adalah takdir.

Gus Baha memberi nasihat, makin banyak harap dan angan, hidup akan makin sumpek, takut kehilangan, takut tidak kesampaian, takut keduluan orang, takut ini, takut itu. Hidup itu ikuti aliran takdir saja sambil terus berdoa.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya