Orbit revolusi bulan terhadap Bumi sedikit miring dari orbit revolusi Bumi terhadap matahari. Maka itu, manusia bisa melihat penampakan peredaran matahari dan bulan di langit dari timur ke barat tampak berdekatan, sehingga keduanya senantiasa beradu cepat.
Jadi, bulan bertemu matahari setiap sebulan sekali. Hal itu dimulai dengan munculnya hilal di ufuk barat setelah terbenamnya matahari, kemudian bulan berangsur-angsur tertinggal dari matahari.
Ketika bulan purnama, terbitnya bulan berbarengan dengan terbenamnya matahari. Setelah itu, bulan terlambat terbit sekira 50 menit setiap hari, dan keterlambatan ini berlanjut hingga hilal bisa dilihat pada tengah hari.
Mungkin inilah yang dimaksud dengan firman-Nya: "Dan bulan apabila mengiringinya." (QS Asy-Syams: 2)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)