Mengamini Doa Tanpa Tahu Artinya, Ini Hukumnya Kata Buya Yahya

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 06 Oktober 2023 13:06 WIB
Ilustrasi Buya Yahya menjelaskan hukum mengamini doa tanpa tahu artinya. (Foto: YouTube Buya Yahya)
Share :

BUYA Yahya memberi penjelasan hukum mengamini doa tanpa tahu artinya. Diketahui bahwa berdoa adalah cara meminta pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Doa menjadi salah satu media berkomunikasi dengan Allah Azza wa Jalla seraya menyampaikan keinginan hingga terpenuhi atau dikabulkan. Berdoa menjadi salah satu ibadah yang paling agung, maka itu tidak bisa sembarangan melakukannya.

Dalam berdoa, ada kalanya lafal dalam bahasa Arab. Namun faktanya, tidak semua doa berbahasa Arab diketahui artinya, terutama ketika doa tersebut dipimpin oleh orang lain.

Dalam kondisi tersebut, banyak yang mengamini tanpa mengetahui artinya. Lalu yang menjadi pertanyaan, bolehkah hal ini dilakukan? 

KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya mengatakan sebaik-baik doa yang diminta adalah doa yang pernah dipanjatkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Doa-doa yang biasa dibaca oleh seorang pimpinan doa, seperti halnya dalam suatu majelis, akan mengikuti anjuran doa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Baik paham ataupun tidak paham, makna yang dipanjatkan dalam doa Nabi pastilah makna terbaik. 

"Maka mengamini doa yang dipanjatkan, dalam hal ini doa-doa Baginda Rasulullah, meskipun Anda tidak paham, Allah Maha Tahu. Allah akan beri segala kebaikan. Karena dalam doa yang dipanjatkan Rasulullah itu tiada yang buruk," kata Buya Yahya seperti dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV.

"Jadi mengamini doa yang Anda tidak paham itu tetap sah, dan Anda akan tetap mendapatkan (kebaikan dari doa itu)," imbuhnya. 

Lalu bagaimana hukumnya jika membaca doa dengan bahasa Indonesia? Buya Yahya menjawab bahwa hukumnya tetap sah dan dibolehkan.

"Demi kekhusyukan Anda dalam doa, diperbolehkan. Namun jangan lupa menyertakan doa-doa yang dianjurkan oleh Nabi. Karena kan mungkin saja doa-doa Nabi tidak mencakup seluruhnya yang sedang dirasakan oleh seorang hamba. Maka boleh (memanjatkan doa dengan bahasa Indonesia), Allah Maha Tahu," tuturnya. 

Doa memang sudah seharusnya diucapkan dengan penuh kekhusyukan. Buya Yahya juga berpesan untuk tidak berhenti berdoa, karena makin sering mengadu maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan makin dekat dengan hamba-Nya.

Oleh karena itu, penggunaan bahasa tidak menjadi halangan bagi seorang hamba untuk memanjatkan doa. Sebab pada dasarnya, tidak dimungkiri penggunaan bahasa yang dikuasai justru dapat menambah khusyuk dalam doa hingga berderai air mata. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya