TAFSIR Surat Ar-Rahman Ayat 1–10 beserta keutamaannya bisa disimak dalam artikel kali ini. Ar-Rahman merupakan surat ke-55 dalam kitab suci Alquran.
Surat Ar-Rahman memiliki arti Yang Maha Pemurah dan terdiri dari ayat 1–78. Kemudian termasuk golongan surat Makkiyyah atau turun di Kota Makkah.
Berikut ini penjelasan mengenai tafsir Surat Ar-Rahman Ayat 1–10, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone:
Bacaan Surat Ar-Rahman Ayat 1–10
لرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآنَ (2) خَلَقَ الإنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4) الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (5) وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (6) وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (7) أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (8) وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (9) وَالأرْضَ وَضَعَهَا لِلأنَامِ (10) فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ
"(Allah) yang Maha Pengasih (1). Yang telah mengajarkan Alquran (2). Dia menciptakan manusia (3). Mengajarnya pandai berbicara (4). Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan (5). Dan tetumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya) (6). Dan langit telah ditinggikan-Nya, dan Dia letakkan keseimbangan (keadilan) (7). Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu (8). Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu (10). Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk(-Nya) (10)."
Tafsir Surat Ar-Rahman Ayat 1–10
Ayat 1
Surat yang mulia ini dimulai dengan nama Allah Ar-Rahman yang menunjukkan luasnya rahmat-Nya, meratanya ihsan-Nya, banyaknya kebaikan-Nya dan luasnya karunia-Nya. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sesuatu yang menunjukkan rahmat-Nya dan atsar(pengaruh)nya yang Allah sampaikan kepada hamba-hamba-Nya berupa nikmat-nikmat agama, dunia maupun akhirat, dan setelah itu Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan manusia dan jin yang mendapatkan nikmat itu agar bersyukur kepada-Nya dengan firman-Nya, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Ayat 2
Allah Subhaanahu wa Ta'ala menyebutkan, bahwa Dia telah mengajarkan Al Qur’an, yakni Dia telah mengajarkan lafaz dan maknanya serta memudahkannya kepada hamba-hamba-Nya. Ini adalah nikmat dan rahmat yang paling besar yang Allah limpahkan kepada hamba-hamba-Nya, dimana Dia menurunkan kepada mereka Al Qur’an berbahasa Arab dengan lafaz dan keterangan yang paling baik yang mengandung semua kebaikan dan melarang semua keburukan.
Ayat 3
Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya; sempurna anggota badannya dan tepat bagian-bagiannya (seperti meletakkan mata di kepala tidak di anggota badan yang lain), Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah merapihkan dan menyempurnakannya serta membedakannya dengan makhluk-makhluk yang lain, yaitu dengan mengajarkannya pandai berbicara.
Ayat 4
Al Bayaan artinya menerangkan, sehingga termasuk pula menerangkan dengan lisan maupun tulisan. Al Bayaan yang Allah lebihkan manusia dengannya termasuk nikmat yang besar yang diberikan kepadanya.
Ayat 5
Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan matahari dan bulan dan menundukkannya untuk beredar menurut perhitungan sebagai rahmat kepada hamba-hamba-Nya dan perhatian-Nya kepada mereka dan agar maslahat mereka dapat tegak dengannya, demikian juga agar mereka dapat mengetahui perhitungan tahun.
Ayat 6
Ada yang menafsirkan ‘najm’ dengan tumbuhan yang tidak berbatang, sedangkan ‘syajar’ dengan tumbuhan yang memiliki batang. Ada pula yang menafsirkan najm di sini dengan bintang, yakni bintang yang ada di langit dan pepohonan yang ada di bumi mengenal Tuhannya, sujud, taat dan tunduk kepada-Nya. Dia menundukkannya untuk maslahat dan manfaat hamba-hamba-Nya.
Ayat 7
Sebagai atap untuk makhluk-makhluk di bumi.
Ayat 8
Yakni, keadilan di antara hamba-hamba-Nya baik dalam ucapan maupun perbuatan. Mizan (timbangan atau keseimbangan) di sini bukan hanya sekedar timbangan saja, akan tetapi termasuk pula takaran yang dengannya dapat diukur segala sesuatu, pengukur untuk mengukur sesuatu yang belum jelas dan hakikat yang dengannya dipisahkan di antara makhluk serta ditegakkan keadilan di antara mereka. Oleh karena itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman di ayat selanjutnya, “Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu."
Ayat 9
Hal itu, karena jika Allah tidak menurunkan keseimbangan itu dan menyerahkan perkara tersebut kepada akal dan pendapat mereka yang terbatas, tentu akan terjadi kerusakan yang besar yang hanya diketahui oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan tentu langit dan bumi akan hancur.
Ayat 10
Yakni, jangan kamu kurangi keseimbangan itu dan kamu kerjakan hal yang bertentangan dengannya, yaitu zalim, aniaya dan melampaui batas.
Demikianlah penjelasan ringkat mengenai tafsir Surat Ar-Rahman Ayat 1–10 beserta keutamaannya yang luar biasa besar. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)