Lalu ia menjelaskannya lagi apa yang dipahaminya. Menurut dia, hadirs bisa memiliki kemungkinan adanya distorsi sehingga ada kemungkinan tidak akurat.
"Karena periwayatannya, karena ini mohon maaf ya saya lebih percaya pihak Madinah daripada hadits, ini logika adalah pihak Madina adalah kanjeng Nabi pegang langsung, jadi saya bisa melihat banyak keputusan yang dilakukan Nabi langsung di situ. Tapi ketika hadits itu sudah 100 atau 150 tahun dikumpulkan, itu ada kemungkinan distorsi. Saya enggak ngomong itu salah, tapi ada probability tidak akurat," ujarnya.
"Tapi kalau ngomong Alquran dan pihak Madinah, Alquran pasti lebih tinggi, probabilty akurasinya sangat tinggi, saya hanya perlu percaya 100 persen pada Alquran, yang perlu saya ragukan adalah pemahaman saya terhadap Alquran," sambungnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)