Meski begitu, umat Islam hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala. Kemudian menjunjung tinggi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai suri teladan seluruh Muslim.
"Islam bersumber dari satu dan beragam tradisi itu untuk satu tujuan, yakni Allah. Mereka semua menghadapkan diri ke satu tempat yang berdoa dan sujud, yakni ke arah Makkah yang menjadi kiblat semua umat Islam di seluruh dunia," papar Syekh Abdal Hakim Murad.
Hal tersebutlah awal mula perkenalan Syekh Abdal Hakim Murad dengan ajaran agama Islam. Dia mulai berpikir dan kembali mengamati kebiasaan umat Islam dalam menjalankan keyakinannya.
Ketika di Kairo, Mesir, dia melihat kebiasaan atau rutinitas penduduk tersebut sering mendengarkan radio yang berisikan ceramah atau kajian serta murotal Alquran.
Selain itu yang paling Timothy amati adalah masyarakat Muslim di Kairo tidak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktunya dan disertai sholat sunah lainnya.
"Dari sinilah saya memahami kebiasaan orang yang menurut saya itu adalah sesuatu yang logis dan benar," ujar dosen studi Islam di Universitas Cambridge tersebut.
Melihat semua hal yang menakjubkan itu, hati Timothy makin terketuk dan memutuskan menjadi mualaf. Dirinya menegaskan bahwa masuk Islam bukan karena ajakan atau paksaan, melainkan keinginan diri sendiri setelah meyakini bahwa Islam merupakan agama paling benar.
Allahu a'lam.
(Hantoro)