Siapa Geert Wilders yang Berani Menghina Nabi Muhammad dan Alquran?

Khusnul Khatimah, Jurnalis
Senin 11 Desember 2023 16:11 WIB
Politikus Belanda Geert Wilders yang berani menghina Nabi Muhammad dan Alquran. (Foto: Reuters)
Share :

SIAPA Geert Wilders yang berani menghina Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan kitab suci Alquran? Diketahui bahwa akhir-akhir ini nama Geert Wilders ramai dibahas di linimasa media sosial.

Hal itu dikarenakan Geert Wilders disebut-sebut akan menjadi Perdana Menteri Belanda setelah partainya memenangkan pemilu.

Geert Wilders adalah politikus Belanda dan pemimpin Party for Freedom (PVV) sejak 2006. Ia terkenal karena pandangannya yang anti-Islam dan imigrasi.

Sebelum menjabat sebagai pemimpin PVV, Geert Wilders lebih dulu menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Belanda sejak 1998.

Dilansir Britannica, Geert Wilders lahir pada 6 September 1963 di Venlo, Limburg, Belanda. Dia memiliki darah Indonesia karena ibunya, Maria Anne Ourding, lahir di Sukabumi. Anak bungsu dari empat bersaudara ini merupakan keturunan Belanda-Indonesia.

Pada 1981 hingga 1983, Geert Wilders tinggal di Israel dan melakukan perjalanan ke seluruh Timur Tengah. Setelah kunjungan itu, dia mulai membangun ciri khas anti-Islam sebagai karier politiknya. 

Dalam perjalanan karier tersebut, Geert Wilders menyerukan aksi-aksi kontroversial terhadap Islam. Pada 2004, dia menyatakan Islam sebagai ideologi fasis dan menyerukan pembatasan imigrasi Muslim ke Belanda.

Geert Wilders mengambil kesempatan tersebut karena publik tengah marah terhadap kasus terbunuhnya pembuat film Theo van Gogh yang mengkritik peran perempuan dalam masyarakat Muslim.

Pada 2007, Geert Wilders mengirim sebuah surat ke koran Belanda De Volkskrant yang isinya menyebutkan bahwa Alquran sebagai "kitab fasis". Bahkan, mengusulkan untuk melarang Alquran ada di Belanda.

Tahun berikutnya, dia memproduksi sebuah film berjudul "Fitna". Dalam film pendek tersebut terdapat kontroversial, sebab ia menghubungkan bagian-bagian Alquran dengan ilustrasi serangan teroris. Ia mengunggah film tersebut di internet karena tidak menemukan distributor komersial. 

Geert Wilders juga pernah tersandung kasus diskriminasi karena menghina suatu kelompok Maroko dalam kampanyenya pada 2014. Namun, dia dibebaskan karena menghasut dan tidak diberikan hukuman.

Pada 22 November 2023, partainya memenangkan pemilu Belanda. Meski begitu, kursi mayoritas parlemen masih belum aman karena sikapnya yang anti-Islam.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya