Profesor Syamsul mengatakan pemerintah telah mengetahui terkait kalender hijriah global, namun belum mengakuinya. Sebab, memang ada perbedaan-perbedaan antara kalender hijriah global dengan kalender masehi yang ditetapkan saat ini.
Muhammadiyah pun bakal terus melakukan pendekatan dengan pemerintah agar menerima kalender hijriah global tersebut. Mereka juga memaklumi jika pemerintah belum bisa menerimanya.
Namun, mulai tahun depan Muhammadiyah bakal menerapkan kalender hijriah global tersebut.
Dia memaklumi nanti akan terjadi banyak masalah, seperti kalender masehi saja yang ditemukan di awal abad 15 dan baru diterima di awal abad 20 ini. Memang tidak mudah membangun komunikasi berkaitan dengan penerapan kalender hijriah global.
"Dengan sekarang kita laksanakan maka akan makin mempercepat pemahaman masyarakat kita kan hidup di kalender hijriah," terangnya.