Ia pun pergi meninggalkan Abu Nawas. Saat tengah malam tiba, Abu Jahal mulai beraksi sesuai saran Abu Nawas. Abu Jahal menutup kedua telinganya dengan kapas lalu memasuki halaman rumah Abu Nawas.
Ketika mengambil lonceng yang menempel di pintu, Abu Jahal tidak mendengar suara apa pun. "Akhirnya aku berhasil," ucap Abu Jahal kegirangan.
Namun saat ia Hendak membawa loncengnya, tiba-tiba dari belakang pundaknya ditepuk seseorang. Sontak Abu Jahal terkejut, apalagi ketika menoleh ke belakang ternyata orang tersebut adalah Abu Nawas.
"Aneh sekali kenapa Abu Nawas bisa mendengarnya, padahal aku tidak mendengar bunyi apa pun," batin Abu Jahal keheranan.
Melihat tingkah Abu Jahal ini Abu Nawas pun tertawa. Kemudian membuka kapas yang menempel di telinga Abu Jahal. "Ngapain kamu mencuri lonceng saya?" tanya Abu Nawas.
Bukannya menjawab, Abu Jahal malah kabur sambil melempar lonceng di tangannya. Tawa Abu Nawas pun kembali pecah melihat kekonyolan Abu Jahal.
"Tentu saja aku bisa mendengar suara lonceng, telingaku kan tidak ditutup dengan kapas," teriak Abu Nawas.
"Kurang ajar Abu Nawas, dia telah mempermainkanku," gerutu Abu Jahal. Allahu a'lam.
(Hantoro)