INILAH kisah mualaf gadis cantik bernama Gladys. Ia mengungkapkan masuk Islam tidaklah mudah. Banyak yang harus dikorbankan demi menaatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, salah satunya keluarga. Gladys sempat diomeli habis-habisan usai mengucap dua kalimat syahadat dan resmi menjadi Muslimah.
"Awalnya marah besar, tapi sejak mengucapkan syahadat, saya memang sudah siap dari segala risikonya," ungkap Gladys seperti dilansir kanal YouTube Ipung Atria.
Meski harus diomeli dan dimusuhi keluarga, Gladys tidak gentar. Ia tetap bersyahadat, bahkan makin rajin mendalami ilmu agama Islam. Sampai saat ini Gladys mengaku tidak ada sedikit pun penyesalan menjadi mualaf.
"Saya juga sudah siap diusir dari rumah, karena saya sudah tahu yang benar ini. Saya pengin masuk surga. Intinya saya sudah siap kehilangan apa pun," ucap Gladys.
Di sisi lain, Gladys juga mengaku dirinya merasa sangat sedih karena hubungannya dengan sang ibu menjadi renggang. Beruntungnya, atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, hati keluarga Gladys terketuk hingga bisa menerima keputusannya dengan lapang dada. Bahkan, ibundanya memasak makanan halal secara khusus di hari Lebaran.
"Alhamdulillah saya juga enggak nyangka benar-benar Allah itu Maha Baik. Keluarga saya ternyata proses menerimanya sangat cepat. Awalnya memang berat, tapi lama-lama alhamdulillah sudah sangat supportive dan toleransi," ujar Gladys.
Dirinya bercerita memang sempat dilema saat hendak mengucapkan syahadat di hadapan sang ustadz. Namun keputusannya makin mantap, mengingat maut bisa saja datang setiap saat.
Gladys tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjadi penghuni surga-Nya. Oleh sebab itu, dia tak lagi menunda untuk masuk agama Islam.
Kini Gladys mengaku sangat lega, damai, dan tenang semenjak masuk Islam. Ia pun kerap mengikuti pengajian, bahkan menghafalkan ayat-ayat suci Alquran. Tidak hanya itu, Gladys juga mengubah penampilannya menjadi lebih tertutup dalam balutan hijab.
"Setiap kasus memang berbeda-beda, tapi kita sambil berdoa, zikir, percaya sama Allah rencana-Nya yang paling indah," pungkasnya.
Wallahu a'lam.
(Hantoro)