MADINAH - Cik Lekat Umar (79) tersenyum sumringah saat melihat petugas haji menghampiri dan menanyakan kabarnya.
Ketika itu, Cik Lekat Umar tengah duduk di dalam bus, bersiap untuk berangkat dari hotel di Madinah menuju Bir Ali untuk Miqat, lalu ke Makkah, Sabtu 1 Juni 2024.
“Sini nak, nenek kepengen ucapin terima kasih untuk semua petugas haji yang baik hati. Nanti sampaikan ke teman-temannya ya, nenek berterima kasih sekali, karena semua petugas melayani nenek yang lansia (lanjut usia) ini dengan baik sekali, Ternyata haji ramah lansia itu benar-benar kami rasakan,” ujar jamaah asal Embarkasi Palembang.
Ia mengaku sangat puas dan bahagia dengan layanan yang dirasakannya selama di Madinah. Ia merasakan jemaah lain di kloter (kelompok terbang) nya, semuanya juga baik dan peduli padanya.
Cik Lekat Umar lalu bercerita bahwa ia sudah lama menunggu waktu keberangkatannya ke Tanah Suci. Menurutnya, sudah sejak lama menyimpan impian untuk berhaji, sampai kemudian dia putuskan menjual separoh lahan kebunnya untuk membayar ongkos haji.
“Dua belas tahun lalu, nenek jual kebun separuh, kemudian separuhnya masih dikelola hingga sekarang dan hasilnya masih bisa nenek bagi ke anak,” tuturnya.
“Bahagia sekali akhirnya bisa ke Tanah Suci, padahal kondisi saya itu sempat terkena syaraf kejepit selamat dua tahun. Saya tidak bisa berjalan bahkan tidak bisa menggerakan badan sama sekali. Saya berobat ke sana kemari, semua pengobatan saya coba. Sampai pernah ada yang bilang suruh makan rumput pun saya lakoni. Waktu itu saya semangat sembuh, karena ingin naik haji," imbuhnya.
Ia lantas berucap syukur ketika doa dan usahanya untuk sembuh akhirnya diijabah Allah setahun lalu, meski dia sendiri tidak tahu obat apa yang mendatangkan kesembuhannya.
"Saya bisa berjalan dan bergerak kembali seperti dulu. Saat di Nabawi, Allah kasih kemudahan untuk beribadah salat berjamaah di Masjid Nabawi dan kemudahan menziarahi makan Rasullullah," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)