Sementara Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengungkapkan bahwa perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi juga dikarenakan adanya zona waktu. Sehingga, hal tersebut kerap kali terjadi.
"Beda zona, beda waktu, masuknya magrib kan beda. Dilakukan rukyah itu pada saat itu kan. Beda itu biasa, karena beda zona jauh sekali perbedaan kita jadi hal yang seringkali terjadi," ujarnya.
"Karena tidak ada hukum global, enggak bisa karena perbedaan, bumi, rotasi bulan yang tidak memungkinkan bisa sama," imbuhnya.
Sehingga, menurut dia, bagi umat Islam yang menjalankan puasa Arafah dan berada di Arab Saudi maka mengikuti ketetapan di sana. Sementara Muslimin di Indonesia mengikuti ketetapan pemerintah di Tanah Air.
"Yang di sana mengikuti di sana. Orang yang di Saudi mengikuti keputusan Saudi. Di sini kita mengikuti keputusan sini," imbaunya.
"Jadi hal yang sangat biasa terjadi. Enggak masalah karena beda memang tempat. Biasa itu hampir setiap tahun biasa sekali terjadi," tutupnya.
(Hantoro)