Tata Cara Wukuf di Arafah yang Jadi Puncak Ibadah Haji

Hantoro, Jurnalis
Senin 10 Juni 2024 13:14 WIB
Ilustrasi tata cara wukuf di Arafah yang menjadi puncak ibadah haji. (Foto: Okezone)
Share :

TATA cara wukuf di Arafah yang jadi puncak ibadah haji dibahas di dalam artikel berikut ini. Wukuf di Padang Arafah merupakan rukun haji yang wajib dilaksanakan para jamaah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Wukuf di Arafah memiliki arti berdiam diri sambil berzikir. Wukuf menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji dan merupakan syarat sahnya umat Islam dalam menunaikan haji. 

Hukum Wukuf di Arafah

Dihimpun dari Muslim.or.id, wukuf di Padang Arafah merupakan rukun haji yang paling pokok atau wajib hukumnya. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya oleh sekelompok orang dari Nejed tentang ibadah haji, maka beliau menjawab:

الْحَجُّ عَرَفَةُ

"Haji itu adalah Arafah." (HR At-Tirmidzi nomor 889, An-Nasa'i: 3016, dan Ibnu Majah: 3015. Dinyatakan sahih oleh Syekh Al Albani) 

Waktu Wukuf di Arafah

Hal yang dimaksud wukuf adalah hadir dan berada di daerah mana saja di Arafah, walaupun dalam keadaan tidur, sadar, berkendaraan, duduk, berbaring atau berjalan, baik pula dalam keadaan suci atau tidak suci seperti haidh, nifas, atau junub. (Lihat kitab Fiqih Sunnah, 1: 494)

Waktu dikatakan wukuf di Arafah adalah mulai matahari tergelincir (waktu zawal) pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga waktu terbit fajar shubuh (masuk waktu shubuh) pada hari Nahr (10 Dzulhijjah). Jika seseorang wukuf di Arafah selain waktu tersebut, wukufnya tidak sah berdasarkan kesepakatan para ulama (Al Mawsu'ah Al Fiqhiyah, 17: 49–50) 

Jika seseorang wukuf di waktu mana saja dari waktu tadi, baik di sebagian siang atau malam, maka itu sudah cukup. Namun jika ia wukuf pada siang hari, maka ia wajib wukuf hingga matahari telah tenggelam. Jika ia wukuf di malam hari, ia tidak punya keharusan apa-apa. Madzab Imam Syafi'i berpendapat bahwa wukuf di Arafah hingga malam adalah sunnah. (Fiqih Sunnah, 1: 494)

Sayid Sabiq mengatakan, "Naik ke Jabal Rahmah dan meyakini wukuf di situ afdhol (lebih utama), itu keliru, itu bukan termasuk ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam." (Fiqih Sunnah, 1: 495) 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya